Senin, Maret 10, 2025
No menu items!
spot_img

4 Tanda Diabetes yang Bisa Dideteksi saat Anda Berjalan

Kadar gula darah tinggi mempengaruhi sirkulasi darah dan kesehatan saraf Anda, keduanya terpengaruh saat Anda berjalan-jalan.

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Meskipun berjalan kaki sangat baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, beberapa tanda yang perlu Anda perhatikan secara serius bisa jadi merupakan gejala awal diabetes tipe 2 seperti kram, kelelahan berlebihan, rasa kesemutan di kaki, dan bahkan pembengkakan pergelangan kaki.

Jika Anda melihat adanya perbedaan dalam jalan kaki harian Anda yang sebelumnya tidak ada, Anda pasti sedikit khawatir. Menurut para ahli, hal itu bisa jadi bukan apa-apa atau merupakan tanda peringatan dini diabetes, suatu kondisi yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Diabetes tipe 2 menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi. Dan hal ini tidak hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda, tetapi seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

Tidak hanya membuat Anda lelah sepanjang waktu, kadar gula darah yang tinggi juga memengaruhi sirkulasi darah dan kesehatan saraf—keduanya akan terpengaruh saat Anda berjalan-jalan.

Jadi, penting untuk memahami dan mengenali tanda-tanda awal ini agar Anda dapat mengendalikan kesehatan Anda sebelum terlambat.

Berikut ini beberapa tanda utama diabetes yang mungkin membuat Anda khawatir saat hendak berjalan-jalan.

Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di kaki

Menurut para ahli, kadar gula darah yang tinggi memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf. Pada penderita diabetes tipe 2, kadar gula darah tinggi menyebabkan rasa nyeri atau sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki, dalam kondisi yang dikenal sebagai neuropati.

Selain kesemutan, Anda mungkin juga merasakan sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk jarum di kaki dan telapak kaki saat bergerak. Awalnya, sensasi ini mungkin ringan dan mudah diabaikan, tetapi seiring waktu, sensasi ini dapat berkembang menjadi mati rasa yang meluas.

Para ahli mengatakan jika diabaikan, kondisi ini akan memburuk seiring waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika diagnosis dan pengobatan diabetes yang tepat tidak dilakukan.

Kram kaki

Kram pada kaki sering kali terjadi akibat kerusakan saraf akibat diabetes. Menurut dokter, kondisi ini merupakan akibat langsung dari kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang, atau hiperglikemia.
Bahkan nyeri dan kram ringan pada kaki harus didiskusikan dengan dokter Anda, karena meskipun Anda tidak memiliki neuropati, hal ini dapat menjadi gejala penyakit arteri perifer, atau PAD, kondisi serius yang ditandai dengan penyumbatan pembuluh darah di kaki Anda.

PAD juga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Kelelahan yang tidak biasa

Jika Anda sudah rutin berjalan-jalan namun mulai merasa kelelahan atau kelemahan bahkan setelah menyelesaikan jarak pendek, itu bisa menjadi indikasi perubahan gula darah.

Para ahli mengatakan kadar gula darah tinggi dan rendah dapat menyebabkan kelelahan yang hebat. Selain itu, jika Anda selalu merasa lelah, meskipun sudah cukup istirahat, itu bisa menjadi indikator bahwa tubuh Anda tidak mengelola glukosa secara efektif.

Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki

Jika Anda memperhatikan Anda mendapatkan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki Anda setelah Anda kembali dari berjalan-jalan, itu merupakan tanda ketidakseimbangan gula darah.

Menurut para ahli, diabetes mempengaruhi fungsi ginjal, yang mengakibatkan retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan pada pergelangan kaki dan telapak kaki Anda.

Jadi, jika sepatu Anda terasa ketat atau kaki Anda tampak bengkak setelah berjalan, tubuh Anda mungkin mengalami retensi cairan berlebih, yang perlu segera diperiksa.

Apakah Pentingnya Diagnosis Diabetes Dini?

Mengenali tanda-tanda awal diabetes tipe 2 dapat membantu Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih cepat.

Mendapatkan pengobatan yang tepat, membuat perubahan gaya hidup, dan mengendalikan kadar gula darah akan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup Anda.

Apa saja faktor risiko diabetes tipe 2?

Siapa pun dapat terkena diabetes tipe 2, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Berusia 45 tahun atau lebih
  2. Menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak
  3. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
  4. Mengonsumsi makanan yang tidak seimbang
  5. Memiliki riwayat keluarga penderita diabetes
  6. Mengidap sindrom ovarium polikistik
spot_img

Kasus Mark-up Iklan BJB: Masa Depan Ridwan Kamil di Ujung Tanduk

JAKARTAMU.COM | Pada Senin, 10 Maret 2025, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat,...

More Articles Like This