JAKARTAMU.COM | Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti sangat optimistis Indonesia Emas dapat terwujud lebih cepat sebelum 2045. Optimisme itu menguat setelah meresmikan rangkaian peluncuran digitalisasi Pesantren Cendekia Amanah asuhan KH Dr. Cholil Nafis di Kalimulya, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025).
Dalam peluncuran hadir Wali Kota Depok Dr Supian Suri, dan pendiri ESQ 165 Dr. Ary Ginanjar Agustian. Selain itu, ada Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas (YMSM) Dr. Saleh Husin, dan Pimpinan Bank Indonesia. Mu’ti dalam sambutannya menyebut Pesantren Cendekia Amanah modern dan berkemajuan.
“Bangunannya megah bukan megahi, mewah bukan mepet sawah,” ujar Mu’ti berseloroh khas.
Baca juga: Abdul Mu’ti: Dakwah Komunitas Lebih Efektif Menyampaikan Pesan Islam

Melihat model pembelajaran kelas di SMP dan SMA Cendekia Amanah, Mu’ti optimistis bahwa Indonesia Emas tidak perlu menunggu 2045
“Tadi saya melihat bagaimana Smart Class itu yang semuanya berbasih teknologi digital. Ini sebuah model pembelajaran modern yang kalau ke depan semua kelas kelas di Indonesia ini seperti yang ada di SMP SMA Cendekia Amanah ini, tidak perlu menunggu 2045 Indonesia emas itu sudah dapat terwujud,” tegasnya.
Baca juga: Abdul Mu’ti Ungkap Hasil Kajian Condong Tetap Ada Zonasi
Abdul Mu’ti juga mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah membantu pemerintah dalam rangka mendirikan pendidikan layanan yang bermutu untuk semua.
“Mudah-mudahan tidak hanya pesantren di Cendekia Amanah ini tetapi juga pesantren lainnya dapat dibantu Bank Indonesia,” harapnya.
Pesantren Cendekia Amanah yang berlokasi di Jalan Kalimulya Depok ini menawarkan sistem pendidikan berkarakter sesuai dengan minat dan kecerdasan anak. Pengasuh Pesantren KH Cholil Nafis menjelaskan, smart class memadukan suasana belajar modern dengan salaf, juga ilmu umum serta agama.
Seluruh proses yang berlaku di pesantren mulai pendaftaran, pembelajaran umum dan agama, bahkan tahfidz dan membaca kitab kuning bisa terlaksana secara digital.
“Begitu pula dalam komunikasi dengan wali santri, berlangsung secara digital,” jelasnya.