Kamis, Maret 13, 2025
No menu items!
spot_img

Abu Hurairah: Perawi Hadis Terbanyak dan Kedekatannya dengan Rasulullah

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Nama asli Abu Hurairah r.a. adalah Abdurrahman bin Shakhr ad-Dausi. Ia berasal dari kabilah Daus di Yaman. Sebelum masuk Islam, ia hidup sebagai seorang penggembala. Julukan Abu Hurairah (yang berarti “bapak kucing kecil”) diberikan karena kebiasaannya bermain dengan anak kucing yang ia pelihara.

Abu Hurairah r.a. masuk Islam pada tahun 7 Hijriyah, setelah mendengar dakwah Tufail bin Amr ad-Dausi, pemimpin kaumnya. Ia kemudian hijrah ke Madinah dan langsung bergabung dengan Ahlus Suffah, kelompok sahabat miskin yang tinggal di Masjid Nabawi untuk mendalami ilmu agama.

Kedekatan Abu Hurairah dengan Rasulullah ﷺ

Sejak masuk Islam, Abu Hurairah r.a. hampir tidak pernah berpisah dari Rasulullah ﷺ. Ia mengikuti setiap majelis ilmu, memperhatikan sabda Nabi ﷺ, dan menghafalnya dengan teliti.

Abu Hurairah sendiri menceritakan:

“Aku adalah seorang miskin, aku selalu mengikuti Rasulullah ﷺ untuk memenuhi perutku, sehingga aku hadir dalam setiap majelisnya, aku hafalkan setiap sabdanya.” (HR. Bukhari)

Karena kesetiaannya itu, ia menjadi sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Ia meriwayatkan 5.374 hadis, lebih banyak dari sahabat lain seperti Abdullah bin Umar, Aisyah, atau Anas bin Malik.

Daya Ingat yang Kuat: Doa Rasulullah ﷺ untuk Hafalannya

Abu Hurairah r.a. memiliki hafalan yang luar biasa, dan hal ini berkaitan dengan doa Rasulullah ﷺ untuknya.

Suatu hari, ia mengadu kepada Rasulullah ﷺ,

“Wahai Rasulullah, aku sering mendengar sabdamu, tetapi aku sering lupa.”

Rasulullah ﷺ bersabda, “Bentangkan kainmu.” Abu Hurairah membentangkannya, lalu Nabi ﷺ mendoakannya dan menyuruhnya menggenggam kain itu kembali. Sejak saat itu, Abu Hurairah r.a. tidak pernah lupa satu hadis pun yang ia dengar dari Rasulullah ﷺ. (HR. Bukhari)

Cerita-Cerita tentang Sabda Nabi ﷺ yang Mengesankan bagi Abu Hurairah r.a.

  1. Hadis tentang Cinta dan Kasih Sayang
    Abu Hurairah r.a. pernah meriwayatkan hadis yang sangat membekas di hatinya:

“Orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang. Sayangilah makhluk di bumi, niscaya makhluk di langit akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini begitu mengesankan bagi Abu Hurairah karena ia sendiri tumbuh dengan penuh kasih sayang, bahkan terhadap binatang kecil seperti kucing.

  1. Hadis tentang Hakikat Kaya dan Miskin
    Abu Hurairah r.a. pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

“Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagai seorang yang hidup dalam kemiskinan di Ahlus Suffah, Abu Hurairah memahami bahwa kebahagiaan sejati bukan pada harta, tetapi pada keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

  1. Hadis tentang Bahaya Menilai Orang dari Penampilannya
    Abu Hurairah r.a. juga meriwayatkan hadis yang mengajarkan agar tidak mudah menilai seseorang dari luar:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Hadis ini menjadi prinsip penting dalam kehidupan, bahwa kemuliaan seseorang terletak pada ketakwaannya, bukan pada status sosial atau penampilannya.

Pelajaran dari Kehidupan Abu Hurairah r.a.

  1. Kesungguhan dalam Menuntut Ilmu – Abu Hurairah r.a. mengorbankan kenyamanan dunia demi belajar langsung dari Rasulullah ﷺ.
  2. Mengutamakan Hafalan dan Penyebaran Hadis – Ia berusaha menghafal dan menyebarkan hadis kepada umat Islam, sehingga kita bisa mengenal banyak ajaran Rasulullah ﷺ.
  3. Kesederhanaan dan Ketakwaan – Meski hidup dalam kesulitan, ia tetap bersyukur dan mengutamakan ilmu daripada harta.

Kesimpulan

Abu Hurairah r.a. adalah contoh seorang sahabat yang berjuang tanpa lelah dalam menuntut ilmu dan menghafal hadis. Dengan kedekatannya kepada Rasulullah ﷺ, ia mampu meriwayatkan ribuan hadis yang menjadi bagian penting dari ajaran Islam.

Kisahnya mengajarkan kita bahwa kemuliaan sejati bukan dari harta atau penampilan, tetapi dari ketakwaan dan ilmu. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidup Abu Hurairah r.a. dan meneladaninya dalam menuntut ilmu serta menyebarkan kebaikan. (Dwi Taufan Hidayat)

spot_img

Unsur Hati dan Keinginan dalam Tobat: Penyesalan Adalah Tobat

JAKARTAMU.COM | Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengatakan hakikat tobat yang diperintahkan Allah SWT bagi seluruh kaum mukminin agar mereka beruntung,...

More Articles Like This