YOGYARKARTA, JAKARTAMU.COM | Ketua PP Muhammadiyah, Dr. H. Agung Danarto, M.Ag, menegaskan bahwa Muhammadiyah tetap berkomitmen untuk mengelola tambang secara berkelanjutan dengan prinsip green tambang.
“Saya kira sikap PP sudah jelas. Muhammadiyah menerima tawaran pemerintah untuk mengelola tambang, tetapi dengan syarat harus dikelola secara ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem alam maupun sosial. Jika syarat tersebut tidak bisa dipenuhi, maka lebih baik dikembalikan,” ujar Agung Danarto dalam Dialog Ideopolitor di UMY Student Domitory Yogyakarta, Senin (27/1/2025).
Baca juga: Haedar Nashir Bicara Tambang: Kementerian Harus Fair, Jangan Mempersulit Urusan!
Muhammadiyah sebelumnya sempat mendapat sorotan publik setelah secara terbuka menyatakan kesediaan untuk mengelola tambang yang ditawarkan pemerintah. Namun hingga saat ini, janji pemerintah untuk memberikan izin pengelolaan tambang batu bara kepada Muhammadiyah belum terealisasi.
Agung menegaskan bahwa publik maupun warga Muhammadiyah sendiri sebaiknya tidak beranggapan bahwa izin sudah keluar dan Muhammadiyah bisa langsung memulai kegiatan operasional tambang.
Menurutnya, apa yang berkembang di media saat ini masih sebatas wacana dan belum ada kejelasan konkret. Muhammadiyah juga masih menunggu kepastian dari pemerintah sebelum mengambil langkah lebih lanjut dalam pengelolaan tambang yang dijanjikan.
Baca juga: Lahan Tambang yang Tak Pasti: Terbaik untuk Muhammadiyah?
“Ada isu yang menyebutkan bahwa kami harus bekerja sama dengan pengelola tambang besar di Kalimantan. Itu tidak benar. Kalau pun iya, jika model kerja samanya tidak bisa menjamin prinsip tambang hijau, maka kami lebih memilih untuk tidak melanjutkannya,” tegasnya.
Pernyataan Agung ini senapas dengan apa yang disampaikan Ketua Tim Tambang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP beberapa watu lalu. Dia mengatakan bahwa pemerintah baru menyatakan komitmen, tetapi belum ada penawaran resmi.
”Belum ada satu pun SK yang kita tandatangani. Muhammadiyah tidak berada dalam posisi meminta atau memilih lokasinya,” kata ketua PP Muhammadiyah yang membidang Ekonomi Bisnis dan Industri Halal ini, pada awal Desember 2024 lalu.
Baca juga:Muhammadiyah Merespons Tawaran Lahan Bekas Tambang Adaro
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku telah memastikan lokasi tambang unuk Muhammadiyah. Bahlil mengatakan Muhammadiyah akan mendapatkan lahan eks tambang Adaro.
“Oh kalau NU sudah selesai. Muhammadiyah sekarang sudah turun juga. Kita pakai eks Adaro (untuk Muhammadiyah). Sudah positif,” kata Bahlil, Jumat (10/1/ 2025) dikutip dari Tempo.