JAKARTAMU.COM | Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. H. Agung Danarto, M.Ag mengungkapkan bahwa Muhammadiyah ingin bekerja sama dengan sebanyak mungkin bank syariah. Namun dari sekian banyak bank tersebut, akan diputuskan beberapa bank yang menjadi prioritas.
”Kenapa seperti itu? Karena Muhammadiyah itu kan salah satu sifatnya mencari hal sebanyak-banyaknya dan mengamalkan kekuatan Islam,” ujar Agung Danarto dalam Dialog Ideopolitor di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (27/1/2025).
Menurut dia, selama ini sudah banyak bank syariah yang bekerja sama dengan Muhammadiyah. Sejumlah bank daerah sedang mengantre. Kerja sama dengan bank-bank yang sudah berjalan tersebut tetap dilakukan. ”Tetapi kita akan menetapkan bank prioritasnya,” ujar Agung Danarto.
Baca juga: Delegasi PWM DKI Jakarta Tiba di Yogyakarta untuk Dialog Ideopolitor
Dia mengakui banyak desakan dari berbagai pihak, termasuk dari warga Muhammadiyah, agar Persyarikatan mendirikan bank sendiri. Peluang untuk itu, lanjut Agung Danarto, sebenarnya cukup terbuka tetapi perlu dipikirkan secara lebih matang. Ini perlu dilakukan mengingat kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk mengurusnya juga syarat dan ketentuan perbankan yang mesti diantistisipasi.
”Ketika kita mendirikan bank secara mandiri, tentu kita harus ikut mengurus bank itu. Juga ada aturan batas maksimal penyaluran kredit 10% untuk pemilik bank. Ini akan merepotkan kalau tidak dipersiapkan secara matang,” terang Agung Danarto.
Menurut dia menuturkan, kekuatan ekonomi Muhammadiyah sebenarnya sangat besar. Ini bisa dlihat dari simpanan uang Muhammadiyah di perbankan yang berkisar antara Rp3,5 sampai Rp4 triliun. Tetapi pemanfaatan potensi keuangan tersebut ternyata belum dapat dioptimalkan.
”Muhammadiyah itu sebenarnya punya uang, cuma karena tidak punya manajer keuangan yang canggih saja. Kalau punya manajer keuangan yang canggih, yang mungkin ala bangkir begitu, bisa jadi tidak menggunakan bank,” tuturnya.