KLATEN, JAKARTAMU.COM | Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (Aiska) menggelar Baitul Arqam Pimpinan di Kampus Aiska pada Sabtu-Minggu (26–27/4/2025) dengan fokus utama membangun komitmen terhadap prinsip wasathiyah Islam dan masa depan moderasi beragama di Indonesia. Baitul Arqam merupakan bagian penting dari sistem perkaderan Muhammadiyah untuk mencetak pemimpin paripurna yang mampu menyatukan idealisme dakwah dengan realitas pengelolaan institusi pendidikan modern.
Baitul Arqam ini menjadi ajang konsolidasi ideologis bagi seluruh pimpinan AISKA, mulai dari Rektor hingga Kaprodi, serta anggota Badan Pembina Harian (BPH). Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran AISKA sebagai amal usaha ‘Aisyiyah yang tak hanya bergerak di bidang pendidikan tinggi, tetapi juga menjalankan misi dakwah Islam amar makruf nahi munkar.
Ketua BPH Aiska, Dra. Sri Hartini, M.Pd., menjelaskan bahwa tema wasaṭiyyah dipilih untuk menjawab fenomena timpangnya praktik moderasi beragama saat ini. Ia menyoroti kecenderungan moderasi dijadikan alat dominasi kelompok tertentu di ruang publik dan negara, bertentangan dengan prinsip Pancasila yang menempatkan semua agama secara setara.
“Negara harus moderat dan adil, tidak memihak kelompok agama tertentu. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah mendorong negara menjadi fasilitator semua ormas keagamaan, bukan pihak yang mendikte,” tegas Sri Hartini.
Dalam Baitul Arqam ini, peserta dibekali materi strategis yang relevan, di antaranya Hakekat Islam: Peran Tauhid dalam Kehidupan oleh Dr. Hakimuddin Salim, Lc., MA; Wasaṭiyyah Islam oleh Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag; Mengelola AUM/A oleh Dr. Tafsir, M.Ag; Akhlak dan Etos Kerja Kepemimpinan Muhammadiyah oleh Dodok Sartono, M.M; dan Peran PTA sebagai Media Dakwah dan Kaderisasi oleh Dr. apt. Salmah Orbayyinah, M.Kes., Apt.