JAKARTAMU.COM | Pimpinan Pusat Aisyiyah meluncurkan Buku Islamic Green School, Selasa (7/1/2025). Peluncuran buku ini di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah ini menjadi pemanasan menjelang pelaksanaan Tanwir I Aisyiyah pada 15-17 Januari 2025 di Jakarta.
Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Prof Masyitoh Chusnan dalam sambutannya menyampaikan bahwa buku ini penting, mendesak, serta strategis di tengah era serba instan yang berdampak pada lingkungan hidup. Masyitoh menekankan bahwa ibu-ibu ‘Aisyiyah merupakan ujung tombak dakwah lingkungan.
“Kami berharap buku ini menjadi panduan guru dalam mengenalkan lingkungan sesuai usia anak didik, sehingga lebih tepat sasaran,” imbuhnya. Ia menyebutkan bahwa PP Aisyiyah terus mendorong penerbitan karya intelektual yang lainnya. “Buku ini kelak merupakan aset intelektual yang tidak pernah punah,” ucapnya.
Baca juga: Dakwah Menyentuh Aisyiyah Berikan Kontribusi Nyata
Buku Islamic Green School menawarkan panduan praktis dan inspiratif bagi institusi pendidikan, terutama sekolah dan pesantren, untuk mengadopsi prinsip ramah lingkungan berbasis ajaran Islam. Buku ini mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dengan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah, menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.
Dibagi menjadi beberapa bab yang sistematis, buku ini menjelaskan konsep, langkah-langkah implementasi, hingga tantangan yang mungkin dihadapi dalam mewujudkan sekolah ramah lingkungan. Sebagai tambahan, buku ini juga memberikan contoh best practices, seperti pengelolaan sampah, penggunaan energi terbarukan, dan penerapan kurikulum hijau yang berorientasi keberlanjutan.
Buku ini direkomendasikan untuk para pendidik, pengelola sekolah, dan aktivis lingkungan yang mencari cara inovatif untuk mengimplementasikan prinsip keberlanjutan dengan dasar nilai-nilai Islam. Buku ini diharapkan menjadi acuan bagi sekolah, pendidik, dan pembuat kebijakan yang ingin mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pendidikan.
Dengan bahasa yang mudah dipahami dan panduan praktis, buku ini tidak hanya memberikan wawasan tetapi juga alat untuk menciptakan perubahan nyata dalam mendukung lingkungan yang lebih lestari.
Penerbitan buku ini bermula dari Eco Bhinneka Muhammadiyah yang ingin membuat model Islamic Green School dengan ‘Aisyiyah Boarding School Bandung.
Apa yang sudah dipraktikkan di Bandung kemudian coba diperluas menjadi gerakan nasional melalui penyusunan buku, melibatkan pakar-pakar pendidikan dari Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat. Penyusunan buku panduan ini didukung penuh Majelis PAUD Dasmen PP ‘Aisyiyah dan LLHPB PP ‘Aisyiyah.
Wamendikdasmen Dr. Fajar Riza Ul Haq, menyampaikan bahwa peran sekolah sangat penting dalam menjaga lingkungan. Buku ini menjadi kontribusi signifikan untuk membangun kesadaran ekologis di sekolah sebagai rumah kedua bagi anak-anak.
”Anak-anak kita perlu lebih mengenal persoalan kehidupan yang mengancam eksistensi. Sehingga mereka memiliki kesadaran yang berkelanjutan, dan mampu menempatkan diri sebagai khalifah yang memakmurkan dan melestarikan sumberdaya alam,” terangnya.
Fajar juga mengingatkan bahwa perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata, seperti banjir di Abu Dhabi dan cuaca ekstrem yang mengganggu pelaksanaan ibadah haji. “Anak-anak harus dikenalkan dengan efek negatif pemanasan global, agar mereka memahami dan mengambil peran dalam mitigasi serta adaptasi,” tambahnya.
Hening Parlan, direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, menggarisbawahi bahwa Islamic Green School tidak hanya berhenti di buku, tetapi harus diwujudkan melalui aksi nyata (Islamic Green Action). “Kita butuh inovasi yang dimulai dari obrolan kecil hingga menjadi gerakan besar. Pola asuh, gaya hidup hijau, dan keterlibatan masyarakat sekitar sekolah adalah kunci keberhasilan Islamic Green School,” katanya.