Senin, Maret 31, 2025
No menu items!
spot_img

Amalan Itu Diterima Berdasarkan Keadaan Hati

Must Read

JAKARTAMU.COM | Saudaraku, dalam Islam, diterimanya suatu amalan tidak hanya bergantung pada kesungguhan dalam melaksanakannya, tetapi lebih kepada keadaan hati yang mendasarinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak sekadar melihat gerakan tubuh dalam ibadah, tetapi lebih kepada niat dan keikhlasan yang terkandung di dalamnya.

Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)

Hadis ini menegaskan bahwa amalan yang dilakukan tanpa niat yang baik dan hati yang bersih bisa jadi tidak bernilai di sisi Allah, meskipun secara lahiriah tampak sempurna.

Shalat yang Diterima dan Shalat yang Sia-sia

Shalat adalah salah satu ibadah paling utama dalam Islam. Namun, tidak semua shalat yang dikerjakan mendapatkan pahala yang diharapkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ ٭ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

“Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.”
(QS. Al-Ma’un: 4-5)

Ayat ini menjadi peringatan bahwa orang yang shalat dengan hati yang lalai, tanpa keikhlasan dan khusyuk, bisa jadi hanya memperoleh keletihan tanpa pahala. Sebaliknya, ada orang yang mungkin tertidur di malam hari tetapi tetap mendapatkan rahmat Allah karena hatinya selalu mengingat-Nya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

كَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ وَالتَّعَبُ، وَكَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berdiri (shalat malam) tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari shalatnya selain begadang dan keletihan, dan betapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga.”
(HR. Ahmad no. 8693, Ibnu Majah no. 1690)

Ini menunjukkan bahwa ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan dan kesadaran hati tidak akan membuahkan hasil di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hati yang Baik Akan Dimudahkan Menuju Kebaikan

Setiap manusia telah ditentukan jalannya oleh Allah, dan masing-masing akan dimudahkan kepada jalan yang sesuai dengan kondisinya. Rasulullah ﷺ bersabda:

فَأَمَّا أَهْلُ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ، وَأَمَّا أَهْلُ الشَّقَاوَةِ فَيُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ

“Adapun orang-orang yang bahagia (ahlu sa’adah), maka mereka akan dimudahkan untuk mengerjakan amalannya golongan yang berbahagia. Sedangkan orang-orang yang sengsara (ahlu syaqawah), maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalannya golongan yang sengsara.”
(HR. Bukhari no. 4949 dan Muslim no. 2647)

Hadis ini mengajarkan bahwa siapa yang memiliki hati yang baik dan senantiasa mengarah pada kebaikan, Allah akan memudahkannya untuk melakukan amal shalih. Sebaliknya, orang yang hatinya condong kepada keburukan akan semakin mudah terjerumus dalam perbuatan yang buruk.

Kesempatan di Sisa Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah momentum istimewa untuk memperbaiki diri. Jika sebelumnya kita lalai dalam ibadah, maka inilah saatnya untuk memperbaiki yang rusak dan mengisi kekosongan yang telah kita sia-siakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Berlomba-lombalah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Ali Imran: 133)

Semoga kita termasuk orang-orang yang bergegas dalam kebaikan dan menggunakan sisa Ramadhan ini untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Mari kita perbaiki hati kita agar setiap amalan yang kita lakukan diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Kisah Sufi Ibrahim Khawwas: Sifat Murid

JAKARTAMU.COM | Dikisahkan bahwa Ibrahim Khawwas, ketika masih muda, ingin menimba ilmu dari seorang guru. Ia pun mencari seorang...

More Articles Like This