JAKARTAMU.COM | Sebuah tragedi mengerikan terjadi di langit Washington saat pesawat penumpang American Airlines, yang membawa 60 orang, bertabrakan dengan helikopter militer Black Hawk Sikorsky H-60 pada Rabu malam (29/1/2025) waktu setempat.
Insiden ini terjadi saat pesawat sedang dalam perjalanan menuju Bandara Nasional Ronald Reagan, menyebabkan pesawat jatuh ke Sungai Potomac. Hingga berita ini diturunkan, delapan belas jenazah telah ditemukan, menurut laporan CBS News.
Presiden Donald Trump telah diberi tahu tentang situasi ini, dan juru bicaranya, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa insiden ini melibatkan tabrakan antara helikopter militer dan pesawat regional. Senator AS Ted Cruz juga mengonfirmasi adanya korban jiwa dalam kecelakaan ini, meskipun belum ada jumlah pasti yang diumumkan.
Saksi mata, Ari Schulman, menggambarkan momen dramatis sebelum kecelakaan. Ia melihat “aliran percikan api” dan apa yang tampak seperti kembang api besar ketika tabrakan terjadi di atas kepalanya. “Awalnya, saya melihat pesawat itu baik-baik saja. Namun, beberapa detik kemudian, pesawat itu mendadak miring ke kanan, dengan bagian bawahnya yang menyala terang,” ungkapnya kepada CNN.
Pesawat tersebut, American Eagle Flight 5342, dalam perjalanan dari Wichita, Kansas, menuju Washington, D.C., mengangkut empat awak dan 60 penumpang. Pihak maskapai menyatakan bahwa mereka sangat berduka atas insiden ini dan mendukung upaya penyelamatan.
Senator Roger Marshall dari Kansas mengungkapkan rasa duka dan keprihatinannya melalui media sosial, meminta dunia untuk mendoakan para korban dan petugas yang terlibat dalam operasi penyelamatan. Ia juga berjanji akan terus berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini.
Helikopter Black Hawk yang terlibat dalam kecelakaan ini dilaporkan sedang dalam misi pelatihan dengan tiga prajurit Angkatan Darat AS di dalamnya. Departemen Kepolisian Metropolitan D.C. mengonfirmasi bahwa mereka sedang menanggapi laporan kecelakaan pesawat di Sungai Potomac, dan operasi pencarian serta penyelamatan telah dimulai.
Dengan kegelapan dan suhu mendekati titik beku, upaya penyelamatan menjadi semakin sulit. Puluhan mobil pemadam kebakaran terlihat menuju lokasi kejadian, sementara semua penerbangan di bandara dihentikan untuk memberi ruang bagi petugas darurat.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai insiden ini, berkomitmen untuk melakukan investigasi menyeluruh demi mengungkap penyebab kecelakaan yang tragis ini.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam penerbangan, dan seluruh masyarakat berharap agar otoritas dapat segera memberikan penjelasan yang jelas serta mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Sumber : Al-Arabiya
