Minggu, Januari 5, 2025
No menu items!

Apakah Anda Raja Bendawi?

Must Read

TUAN, apakah Anda raja bendawi yang hendak membunuh akal sehat? Para ‘ahli nujum’ Anda himpunkan janji melalui keberhalaan yang bermaterikan singgasana ‘mewah’; Dengan menginjak-injak wasiat orang tua serta guru yang telah berjasa. Lupa diri semakin menjadi, tatkala penduduk negeri teranggapkan bagai ‘ancik-ancik’ yang kemudian Anda blusukkan ke nilai tukar berdurasikan derita panjang.

Profesionalisasi mana kiranya, jika mekanisme suatu kompetensi diri anak negeri lantas berubah ujud jadi kuli? Apakah kenistaan demikian dapat menjadi kebanggaan haqiqi; Lantas diserapkan ke tangan-tangan ‘ahli nujum’ Anda sebagai suatu prestasi absolute. Di manakah gerangan letak nurani bernota fitrah hendak ditempatkan. Apakah hendak Anda tempatkan di pikiran yang mengawang pada debu-debu setiap semburan kawah gunung berapi, sehingga nurani bernota fitrah dapat Anda lukis bagai nokhta-nokhta hitam yang hendak dibasmi?!

Tuan, apakah Anda raja bendawi yang hendak membunuh akal sehat? Para ‘ahli nujum’ Anda himpunkan janji melalui keberhalaan yang bermaterikan singgasana ‘mewah’; Dengan kotoran karat yang lengket pada alunan musik-musik bernuansakan nafsu lawwamah. Lihatlah, siapakah yang merajalela melecehkan setiap nilai tukar hingga penduduk negeri terblusukkan pada potensi derita panjang.

Profesionalisme apa kiranya, jika kompetensi atas suatu keilmuan menjadi wahana berstrata penghuni rumah sakit jiwa? Apakah kenistaan demikian dapat menjadi kebanggaan haqiqi; Lantas gaya-gaya absolutism memenuhi setiap lembar surat kabar dan ratting televisi berkonten cerita survei para ‘ahli nujum’. Di manakah nurani bernota fitrah hendak ditempatkan. Apakah hendak ditempatkan di pikiran yang berenang pada setiap ombak samudera, sehingga nurani bernota fitrah dapat anda lukis bagaikan buih-buih putih nan pacah?!

Tuan, apakah Anda raja bendawi yang hendak membunuh akal sehat? Para ‘ahli nujum’ anda himpunkan janji melalui keberhalaan yang bermaterikan singgasana ‘mewah’; Dengan bahu dan badan jalan serta benteng-benteng pembatas pada setiap jengkal tanah agar nafsu-nafsu lawwamah dapat menari riang memenuhi hasrat keserakahan. Saksikanlah, kalangan manakah yang merajai setiap nilai tukar hingga penduduk negeri resah dan menjadi jiwa-jiwa pemberontak sebagai upaya memperpendek potensi derita panjang.

Profesional semacam apa kiranya, jika suatu kompetensi atas aktivitas bersulang pada pola-pola loyalitas yang menginjak-injak derajat akademis? Apakah kenistaan demikian dapat menjadi kebanggaan haqiqi; Dengan bangunan setiap jalan-jalan imperialisasi kapitalism seperti bagian layak dari sebuah tata kerama sopan-santun yang mendegradasikan mutu dan standar keadilan. Di manakah nurani bernota fitrah hendak ditempatkan. Apakah hendak ditempatkan di pikiran berlalu lalang dalam kesimpang-siuran yang diriuhkan gedup jantung pada penegakan hukum bersimpul loyal terhadap nafsu-nafsu lawwamah, sehingga nurani bernota fitrah dapat anda lukis bagaikan lumpur di dasar telaga?!

Tuan, apakah Anda raja bendawi yang hendak membunuh akal sehat?  Para ‘ahli nujum’ Anda himpunkan janji melalui keberhalaan yang bermaterikan singgasana ‘mewah’; Dengan tata mental membelakangi kesucian ruh yang hidup di setiap jiwa anak-anak bangsa. Lihatlah di setiap celah bibir para pengagum nafsu lawwamah pengusung simbol raja bendawi; Panjang lidah-lidah itu lebih banyak tergunakan menjilat nanah di atas luka-luka nurani bernota fitrah dari saudara se-bumi pertiwi…!

Apakah justru Anda raja bendawi yang hendak membunuh akal sehat? Tak usah jawab di sini. Jawablah pada saat bersunyi diri di hadapan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Abadi. Bila Anda temukan berjuta-juta tetes air mata, masih lebih terhormat bagi setiap nurani bernota fitrah, karena masih diberi sempat oleh-Nya untuk berpaling hati dan jiwa dari para pemelihara nafsu serakah. (*)

Kisah Hindun si Pemakan Hati Hamzah Bin Abdul Muthalib

JAKARTAMU.COM | Hindun binti Utbah adalah arsitek pembunuh paman Nabi SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib. Ia menugaskan Wahsyi bin...

More Articles Like This