JAKARTAMU.COM | Prof Dr KH Nasaruddin Umar mengatakan hampir semua agama dan kepercayaan membedakan asal-usul kejadian laki-laki dan perempuan.
Agama-agama yang termasuk di dalam kelompok Abrahamic religions, yaitu Agama Yahudi, Agama Kristen, dan Agama Islam menyatakan bahwa laki-laki (Adam) diciptakan lebih awal dari pada perempuan.
Di Dalam Bibel ditegaskan bahwa perempuan (Hawwa/Eva) diciptakan dari tulang rusuk Adam, seperti dapat dilihat pada Kitab Kejadian (Genesis) 1:26-27, 2:18-24, Tradisi Imamat 2:7, 5:1-2. Tradisi Yahwis 2:18-24. Di antaranya yang paling jelas ialah Kitab Kejadian 2:21-23:
Dalam Kitab Bibel edisi Indonesia disebutkan: “21 Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22 Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu”.
Sedangkan al-Qur’an menerangkan asal-usul kejadian tersebut di dalam satu ayat pendek (QS al-Nisa’/4: 1). “Cerita tentang asal-usul kejadian itu hanya ditemukan di dalam beberapa hadis,” ujar Nasaruddin Umar dalam tulisannya berjudul “Perspektif Jender Dalam Islam” di buku “Jurnal Pemikiran Islam Paramadina:.
Menurutnya, keterangan dari Bibel dan hadis-hadis mengilhami para exegesist, mufassir, penyair, dan novelis menerbitkan berbagai karya.
Karya-karya tersebut dapat mengalihkan pandangan bahwa seolah-olah manusia, terutama laki-laki, secara biologis adalah makhluk supernatural, terlepas sama sekali dengan makhluk biologis lainnya, seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Tidak heran kalau Darwin dengan teori evolusinya dianggap “murtad” di kalangan kaum agamawan, karena mengembangkan paham yang bertentangan dengan teks Kitab Suci.
Hawa dan Lillith
Nasaruddin menulis, ada informasi menarik dalam literatur Yahudi bahwa Hawwa (Eva) adalah pasangan kedua (the second wive). Pasangan pertama Adam ialah Lillith.
Ia diciptakan dari tanah bersama-sama dengan Adam dalam waktu bersamaan. Lillith tidak mau menjadi pelayan (helper) Adam lalu ia meninggalkan Adam. Adam kemudian merasa sepi di surga lalu Tuhan menciptakan pasangan barunya, Hawa dari tulang rusuknya sebagai pelayan baru (the new helper).
Makhluk misterius Lillith juga dihubungkan dengan salah satu pasal dalam Kitab Perjanjian Lama (Issalah/34:14).
Dalam literatur klasik Islam, Lillith atau nama-nama lainnya tidak pernah dikenal. Dalam hadis hanya dikenal nama Hawa sebagai satu-satunya istri Adam. Dari pasangan Adam dan Hawa lahir beberapa putra-putri yang kemudian dikawinkan secara silang. Dari pasangan-pasangan baru inilah populasi manusia menjadi berkembang.
Dalam al-Qur’an memang diisyaratkan kemungkinan adanya makhluk sebangsa manusia pra-Adam, tetapi makhluk itu tidak dihubungkan dengan pribadi Adam, melainkan Adam sebagai species manusia.
Lagi pula, kalau makhluk yang bernama Lillith itu diciptakan untuk menjadi pelayan Adam lalu menolak untuk menjalankan tugasnya, berarti ada makhluk pembangkang lain selain Iblis. Padahal dikenal sebagai pembangkang selama ini hanya Iblis.