Kamis, November 21, 2024
No menu items!

Aset Wakaf Muhammadiyah Karimunjawa Bakal Jadi Fasilitas Pendidikan! Begini Prosesnya

Must Read

JAKARTAMU.COM | Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah mengadakan kunjungan penting ke aset wakaf Muhammadiyah di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan aset wakaf yang nantinya direncanakan menjadi fasilitas pendidikan bagi masyarakat Karimunjawa dan sekitarnya. Sesuai dengan visi Muhammadiyah, aset ini diharapkan dapat memperkuat peran Muhammadiyah dalam memperjuangkan pendidikan berbasis agama di wilayah tersebut.

Kunjungan ini dilakukan di tengah agenda Focus Group Discussion (FGD) bersama pimpinan daerah Muhammadiyah se-Jawa Tengah. Selain itu, kunjungan ini turut menyoroti perkembangan aset wakaf yang dikelola oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Karimunjawa.

Aset wakaf ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pondok pesantren, namun proses realisasi belum terlaksana sepenuhnya. Ketua PCM Karimunjawa, Solikhun, menjelaskan latar belakang pendirian pondok pesantren ini. “Muhammadiyah Karimunjawa ingin berjuang di jalan agama, karena dulu di Karimunjawa belum ada kapal besar yang memudahkan warga untuk menuntut ilmu agama di Jepara,” ujarnya.

Namun, pembangunan pondok pesantren ini menghadapi berbagai tantangan. Menurut Solikhun, butuh waktu sekitar tiga tahun untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) dan menyelesaikan proses balik nama sertifikat tanah wakaf. Lamanya proses perizinan menyebabkan keterlambatan dalam merekrut tenaga pengajar. Banyak pengajar yang memilih untuk mengajar di luar Karimunjawa, sehingga menghambat perkembangan pondok tersebut. Meski demikian, Solikhun tetap optimistis dan tidak menyerah. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus menunggu kader-kader Muhammadiyah dari Karimunjawa yang sedang menyelesaikan studinya agar nantinya dapat kembali mengajar dan melanjutkan perjuangan di bidang pendidikan agama di wilayah tersebut.

“Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan, bangunan ini bisa direvitalisasi menjadi fasilitas pendidikan yang lebih modern dan lengkap, demi masyarakat Karimunjawa dan sekitarnya,” tambah Solikhun.

Sementara itu, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Muhammad Abdul Fattah Santoso, turut memberikan pesan penting dalam kunjungannya. Ia meminta PCM Karimunjawa untuk tidak berhenti berjuang dan terus berusaha mencapai cita-cita mereka. “Perjuangan di jalan agama tidak boleh berhenti di sini. Kita harus tetap semangat dalam mewujudkan cita-cita besar Muhammadiyah untuk masyarakat Karimunjawa,” tegasnya.

PWM Jawa Tengah berkomitmen untuk terus mendukung PCM Karimunjawa dalam mewujudkan rencana besar mereka. Diharapkan, aset wakaf ini dapat segera difungsikan sesuai dengan rencana awal untuk memberikan pendidikan yang bermutu dan berlandaskan nilai-nilai agama kepada masyarakat sekitar.

Dengan dukungan penuh dari Muhammadiyah di berbagai tingkatan, aset wakaf di Karimunjawa diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan dan pengembangan agama Islam yang berkelanjutan di masa mendatang. Rencana revitalisasi ini juga akan melibatkan berbagai pihak, baik dari internal Muhammadiyah maupun pihak eksternal yang memiliki visi yang sama dalam memperjuangkan pendidikan agama di daerah terpencil seperti Karimunjawa.

Kunjungan PWM Jawa Tengah ke Karimunjawa ini menjadi bukti nyata komitmen Muhammadiyah dalam memperjuangkan pendidikan berbasis agama, bahkan di wilayah yang terpencil sekalipun. Masyarakat Karimunjawa menyambut baik rencana ini dan berharap agar pondok pesantren atau fasilitas pendidikan yang direncanakan dapat segera terealisasi, mengingat kebutuhan akan pendidikan agama yang semakin mendesak di daerah tersebut. (sumber)

Buta Maritim, Namarin Kritik Erick Thohir Angkat Heru sebagai Dirut ASDP

JAKARTAMU.COM | Kabar mengejutkan datang dari industri maritim nasional. Pada Selasa, 19 November 2024 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir...

More Articles Like This