JAKARTAMU.COM | Ayam Cemani adalah salah satu ras ayam paling unik di dunia. Keistimewaannya terletak pada warna hitam pekat yang menyelimuti hampir seluruh bagian tubuhnya. Tidak hanya bulu dan paruhnya yang hitam, tetapi juga kulit, lidah, daging, tulang, bahkan organ dalamnya. Keunikan genetik ini dikenal dengan istilah fibromelanosis, kondisi langka yang menyebabkan hiperpigmentasi ekstrem. Ayam ini telah lama menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia dan kini dikenal luas di berbagai belahan dunia.

Asal-usul dan Sejarah Ayam Cemani
Ayam Cemani berasal dari daerah Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dan telah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Dalam budaya lokal, ayam ini sering dikaitkan dengan mitos, kepercayaan spiritual, dan ritual adat. Kata “Cemani” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “hitam pekat.”
Sejarah mencatat bahwa ayam ini telah dibudidayakan oleh masyarakat Kedu sejak zaman kerajaan Nusantara. Konon, ayam Cemani dianggap memiliki kekuatan mistis dan sering digunakan dalam upacara adat, terutama yang berkaitan dengan keberuntungan, perlindungan dari roh jahat, serta ritual kesuburan. Para bangsawan dan pemuka adat di masa lalu juga menjadikannya simbol status karena kelangkaan dan keunikan yang dimilikinya.
Keunikan Ayam Cemani: Ayam Berwarna Hitam dari Kepala hingga Tulang
Yang membuat ayam ini benar-benar berbeda dari ras ayam lainnya adalah pigmen hitam yang mendominasi seluruh tubuhnya. Ciri-ciri unik yang dimiliki oleh Ayam Cemani antara lain:
- Bulu Hitam Berkilau: Warna bulunya hitam mengilap dengan efek kebiruan atau kehijauan ketika terkena cahaya.
- Paruh, Mata, dan Kaki Hitam: Tidak hanya bulu, paruh, kuku, dan matanya pun berwarna gelap.
- Daging, Tulang, dan Organ Dalam Berwarna Hitam: Dagingnya tidak seperti ayam biasa yang putih atau kemerahan, melainkan berwarna hitam pekat. Bahkan, tulangnya pun berwarna hitam.
- Lidah Gelap: Berbeda dengan ayam lain yang memiliki lidah merah muda, lidah Ayam Cemani juga berwarna hitam atau keunguan.
- Darah Cenderung Lebih Gelap: Meskipun tidak sepenuhnya hitam, darah Ayam Cemani lebih pekat dibandingkan ayam biasa, sering kali terlihat merah kehitaman.
Ayam Lamborghini: Harga Fantastis dan Pasar Global
Karena kelangkaan dan keunikannya, Ayam Cemani sering dijuluki sebagai “Lamborghini of Poultry” atau “Unggas Lamborghini.” Julukan ini merujuk pada kemewahan dan eksklusivitasnya di pasar internasional. Seekor ayam Cemani berkualitas tinggi bisa dijual dengan harga fantastis, mencapai $2.500 per ekor (sekitar 38 juta rupiah).
Di luar negeri, ayam ini sangat diminati oleh kolektor hewan langka dan peternak unggas eksotis. Beberapa peternakan di Eropa dan Amerika Serikat bahkan membudidayakannya untuk dijual kepada kalangan elite. Namun, klaim bahwa harga telur Ayam Cemani mencapai $2.500 per butir tampaknya kurang akurat. Harga tersebut biasanya berlaku untuk ayam dewasa, sementara telur Ayam Cemani lebih sering dijual dalam kisaran Rp50.000 hingga Rp250.000 per butir, tergantung kualitasnya.
Mitos dan Nilai Mistis Ayam Cemani
Di Indonesia, Ayam Cemani tidak hanya dihargai karena keunikannya, tetapi juga karena dipercaya memiliki kekuatan supranatural. Beberapa mitos dan kepercayaan seputar Ayam Cemani antara lain:
- Diyakini Membawa Keberuntungan: Banyak orang percaya bahwa memelihara Ayam Cemani dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya.
- Digunakan dalam Ritual Adat: Ayam ini sering digunakan dalam upacara tradisional, termasuk sesajen dan ritual keagamaan di beberapa daerah.
- Simbol Status Sosial: Pada masa lalu, hanya kalangan bangsawan dan dukun yang bisa memelihara Ayam Cemani karena dianggap sebagai ayam sakral.
- Dipercaya Bisa Menolak Bala: Beberapa orang meyakini bahwa darah Ayam Cemani memiliki kekuatan untuk menangkal energi negatif dan roh jahat.
Namun, di era modern, banyak peternak lebih memandang Ayam Cemani sebagai komoditas eksotis bernilai tinggi dibandingkan sebagai hewan mistis.
Fakta Menarik tentang Ayam Cemani
Meskipun tubuhnya serba hitam, telur Ayam Cemani justru berwarna putih krem atau cokelat muda, tidak hitam seperti yang sering dikira orang.
Ayam ini tergolong langka, terutama di luar Indonesia, karena reproduksinya tidak secepat ayam biasa.
Serupa dengan Ayam Cemani, ada beberapa ras ayam lain yang memiliki mutasi fibromelanosis, seperti Ayam Silkie dari Tiongkok dan Ayam Kadaknath dari India, tetapi warna hitamnya tidak seintens Cemani.
Karena keunikan genetiknya, Ayam Cemani sering dijadikan objek penelitian dalam bidang genetika dan bioteknologi.
Kesimpulan: Permata Hitam dari Indonesia yang Mendunia
Ayam Cemani bukan sekadar ayam biasa, melainkan ayam dengan keunikan genetik, nilai budaya, dan harga yang mencengangkan. Dari sejarahnya yang penuh mitos hingga kepopulerannya di pasar internasional, unggas ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas yang luar biasa.
Dengan daya tarik estetika, harga selangit, dan legenda yang menyertainya, tak heran jika Ayam Cemani terus menarik perhatian dunia. Entah sebagai simbol keberuntungan, ayam peliharaan eksotis, atau bahkan sekadar keajaiban genetika, Ayam Cemani tetap menjadi salah satu unggas paling misterius dan menarik di dunia. (Dwi Taufan Hidayat)