Kamis, Maret 6, 2025
No menu items!

Bagaimana Puasa Membantu Penurunan Berat Badan yang Berkelanjutan

Dengan makan tepat setelah berpuasa, penderita obesitas dapat mengoptimalkan penurunan berat badan.

Must Read
Miftah H. Yusufpati
Miftah H. Yusufpati
Sebelumnya sebagai Redaktur Pelaksana SINDOWeekly (2010-2019). Mulai meniti karir di dunia jurnalistik sejak 1987 di Harian Ekonomi Neraca (1987-1998). Pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah DewanRakyat (2004), Wakil Pemimpin Harian ProAksi (2005), Pemimpin Redaksi LiraNews (2018-2024). Kini selain di Jakartamu.com sebagai Pemimpin Umum Forum News Network, fnn.co.Id. dan Wakil Pemimpin Redaksi Majalah FORUM KEADILAN.

DUBAI, JAKARTAMU.COM | Pada Hari Obesitas Sedunia 4 Maret kemarin para ahli medis telah berbagi kiat untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan melalui puasa yang dijalankan selama bulan Ramadan.

Dr. Anil Kumar PN, konsultan endokrinologi dan diabetesi di Prime Hospital Dubai, mencatat bahwa puasa dari subuh hingga matahari terbenam memang dapat membantu penurunan berat badan, seperti yang terlihat pada banyak pasiennya selama bertahun-tahun.

“Waktu makan yang terbatas secara alami mengurangi asupan kalori, dan puasa meningkatkan metabolisme lemak,” ujarnya sebagaimana dikutip Gulf News.

“Selain itu, puasa meningkatkan sensitivitas insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah,” lanjut Dr. Kumar, seraya mencatat bahwa kombinasi pembatasan kalori dan peningkatan metabolisme ini menjadi dasar penurunan berat badan selama Ramadan.

Dr Kumar menggarisbawahi bahwa berbuka puasa harus diawali dengan air dan kurma, diikuti dengan makanan ringan dan bergizi yang meliputi buah-buahan.

“Hindari pilihan makanan yang tidak sehat seperti gorengan, krim kental, dan makanan yang mengandung banyak gula. Sebaliknya, individu harus fokus pada makanan yang padat nutrisi, termasuk protein rendah lemak seperti ayam, ikan, telur, dan kacang lentil untuk membantu menahan rasa lapar lebih lama,” kata Dr. Kumar, seraya menekankan bahwa memilih makanan yang tepat selama waktu makan dapat meningkatkan manfaat puasa secara signifikan.

“Mereka dapat menambahkan biji-bijian utuh seperti beras merah, gandum utuh, oat, dan lemak sehat seperti yang ditemukan dalam makanan Mediterania seperti kacang-kacangan dan alpukat. Buah-buahan dan sayuran harus menjadi inti dari diet, karena kaya akan vitamin, serat, dan sifat hidrasi.”

Tips tambahan untuk penderita obesitas


Bagi individu yang berjuang melawan obesitas, Cynthia Bou Khalil, ahli gizi di Medcare Dr Saeed Al Shaikh Gastro and Obesity Centre, menyarankan langkah-langkah tambahan untuk mengoptimalkan penurunan berat badan.

“Gunakan piring yang lebih kecil untuk menghindari makan berlebihan. Minumlah banyak air antara waktu berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi dan mengendalikan rasa lapar. Hindari minuman manis, minuman bersoda, dan kafein yang berlebihan.”

Ia menekankan bahwa individu sebaiknya melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki, setelah berbuka puasa untuk membantu pencernaan dan meningkatkan pembakaran lemak.

“Hindari latihan intensitas tinggi selama jam puasa untuk mencegah kelelahan dan dehidrasi. Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan karena ketidakseimbangan hormon. Usahakan untuk tidur berkualitas setidaknya 6-8 jam,” katanya, seraya menekankan perlunya konsistensi untuk mencapai hasil yang diinginkan selama bulan puasa.

Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan:

  1. Gunakan piring yang lebih kecil untuk mengontrol ukuran porsi
  2. Pilih protein, biji-bijian utuh, dan lemak sehat
  3. Tidurlah dengan cukup
  4. Lakukan olahraga ringan untuk tetap aktif
  5. Tetap terhidrasi dengan baik
  6. Hindari makan berlebihan saat berbuka dan sahur
  7. Hindari makanan manis dan gorengan

Curug Nangga: Keajaiban Air Terjun Bertingkat di Jantung Banyumas

JAKARTAMU.COM | Di tengah keindahan alam Banyumas, Jawa Tengah, tersembunyi sebuah destinasi wisata alam yang unik dan memesona, yaitu...

More Articles Like This