DENGAN berapi-api, Presiden ke-8 Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik pertamanya dalam Acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Presiden Prabowo Subianto menekankan, hendaknya kita bekerja keras dan tidak ragu-ragu untuk rakyat. Korupsi dihentikan, kekurangan gizi khususnya bagi anak-anak diatasi, dan angka kemiskinan dikurangi.
Seraya mewaspadai angka-angka statistik pengangguran dan kemiskinan, presiden yang enerjik dan berlatar belakang militer yang berintelektual ini, memberikan optimisme ke depan.
Keputusan politiknya untuk menempatkan persatuan yang guyub dan keguyuban yang mempersatukan, diniatkan sebagai upaya membangun kesadaran nasional. Boleh jadi demi dan untuk merangkul semua untuk semua itulah, selanjutnya dibentuk kabinet yang ia namakan Kabinet Merah Putih dikesankan “penuh sesak”.
Pembentukan kabinet Presiden Prabowo Subianto tampak masih menyisakan PDIP dan Nasdem. Pula, katanya ditengarai masih dengan cawe-cawe mantan presiden yang digantikannya. Namun terlepas dari kontroversinya, kita yakin bahwa Presiden Prabowo lebih bisa dipercaya untuk menemukan jalan keluar atas Paradoks Indonesia: negeri yang kaya tetapi masih digelantungi kemiskinan dan keterbelakangan sebagian rakyatnya.
Indonesia yang masih dikerumuni koruptor, keterbatasan angkatan kerja, kemiskinan dan stagnasi pendidikan serta dihantui berbagai tantangan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan serta tuntutan pertahanan serta keamanan, kini pemerintah dibawah kendali Prabowo Subianto harus menghadapinya.
Muhammadiyah yang diajak Prabowo untuk berbakti kepada negeri dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029, telah menyerahkan enam orang kader terbaiknya yang insya Allah dijamin etika dan intelektualitas, dipenuhi integritas dan profesonalitasnya.
Tak ada hamparan lembah tanpa gunung yang mengelilinginya, tak ada samudera tanpa ombak menggulunginya, dan percayalah dibalik kesulitan itu Allah menyediakan kemudahan.
Semoga Kabinet ini menjadi kapal besar yang bersatu padu, sungguh-sungguh berlayar menuju pantai cita Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil setia pada konstitusi dan makmur rakyatnya, berdasar Pancasila atas ridho Allah Subhanahu wa ta’ala.