JAKARTAMU.COM | Anda menggulir video TikTok yang memperlihatkan seorang pengguna memperingatkan tentang bahaya tersembunyi dari sendok atau centong kayu. Rupanya, jika Anda tidak mencucinya dengan benar, centong bisa membahayakan semua orang.
Siapa yang mengira centong bisa menimbulkan kekacauan seperti itu?
Pada tahun 2023, Lulaboo Jenkins mengunggah video TikTok dirinya sedang merebus centong, dan video itu menjadi viral. Soalnya, air berubah menjadi cokelat yang menyeramkan. Hal ini memicu kegilaan bersih-bersih di seluruh negeri.
Orang-orang pun ikut-ikutan, mengunggah video mereka sendiri. Baru-baru ini, seorang influencer lain ikut berkomentar, bahwa centong kayu sebenarnya bisa membuat Anda sakit. Postingan yang menyertainya memperingatkan bahwa “centong kayu menyerap bakteri, minyak, dan partikel makanan jauh ke dalam kayu jika dicuci asal-asalan.”
Jadi, apa kebenarannya?

Penjelasan Ilmuwan tentang Sendok Kayu
Kayu merupakan material alami yang berpori, yang berarti dapat menyerap cairan dan partikel, sebagaimana dijelaskan oleh Niveditha Dev, seorang pemerhati lingkungan dan peneliti ilmiah yang tinggal di Dubai.
“Saat Anda menggunakan sendok kayu untuk mengaduk makanan, sendok tersebut dapat menyerap minyak, rempah-rempah, dan bahkan bakteri dari daging mentah. Seiring berjalannya waktu, jika sendok tersebut tidak dibersihkan atau dirawat dengan benar, hal ini berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme berbahaya.”
Tidak Semua Sendok Kayu Dibuat Sama
Bryan Quoc Le, seorang ilmuwan pangan dan penulis 150 Food Science Questions Answered menjelaskan kayu tertentu, seperti kayu ek, pinus, dan kayu ceri, secara alami kaya akan senyawa antimikroba, seperti tanin, yang secara efektif menghambat pertumbuhan banyak mikroorganisme.
Jadi tidak semua sendok kayu sama. Jika Anda mengandalkan sendok yang sama untuk membuat apple crumble selama bertahun-tahun, kemungkinan besar sendok tersebut tidak terbuat dari kayu antimikroba berkualitas tinggi.
Bahkan kayu dengan kualitas antibakteri alami pun memiliki keterbatasan. Menurut Dev, meskipun bakteri mungkin awalnya hinggap di permukaan kayu yang lembap, bakteri tersebut akhirnya meresap ke dalam kayu dan tidak dapat berkembang biak.
Dengan kata lain, kayu memiliki kemampuan alami untuk mengelola bakteri— tetapi hanya jika dikeringkan dengan benar. Jika Anda membiarkan sendok terendam terlalu lama, Anda mengundang jamur dan pembusukan untuk berkembang biak.

Tidak Berbahaya jika Anda Membersihkannya dengan Baik
Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam Journal of Food Protection meneliti bagaimana bakteri berperilaku di berbagai permukaan dapur. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa talenan kayu, jika dibersihkan dengan benar, tidak menimbulkan risiko kesehatan yang besar. Meskipun bakteri dapat bertahan hidup di permukaan kayu, bakteri tersebut tidak akan bertahan pada tingkat yang berbahaya setelah dibersihkan dengan benar. Namun, kemampuan kayu untuk menyerap kelembapan dapat menjebak bakteri jika tidak dikeringkan secara menyeluruh.
Selain itu, sebuah studi tahun 2011 oleh International Journal of Food Science & Technology , yang membandingkan talenan kayu dan plastik, menemukan bahwa kayu memiliki sifat antimikroba alami. Namun, jika kayu menyerap kelembapan atau tidak dibersihkan dengan baik, bakteri dapat bertahan hidup. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kayu tidak menyimpan bakteri dalam jumlah banyak, tetapi porositas dan daya serapnya dapat memengaruhi berapa lama bakteri tetap hidup.
Akal Sehat Dasar
Seperti yang dikatakan Dev, mencuci dengan sabun dan air panas menghilangkan sebagian besar mikroorganisme, tetapi beberapa mungkin masih bertahan dan berkembang biak, terutama jika centong tidak benar-benar kering.
Jadi, seperti halnya semua hal lainnya, centong kayu perlu dicuci setelah makan. “Menurut saya itu hal yang wajar,” jelas Dev. “Bukankah itu yang Anda lakukan setelah setiap makan, mencuci piring dan gelas? Apa pun yang tidak dicuci dapat menjadi masalah di kemudian hari. Anda tidak perlu TikTok untuk memberi tahu Anda hal itu.”
“Mungkin Anda perlu sedikit lebih berhati-hati dengan sendok kayu, tetapi itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” katanya meyakinkan.
Sendok Kayu Retak: Bahaya Tersembunyi
Namun, Dev dan Vishakha Chabra, seorang dokter yang berdomisili di Dubai, memperingatkan tentang sendok kayu yang retak.
Sendok kayu yang retak dapat menimbulkan risiko kesehatan, karena kemampuannya menjebak bakteri, partikel makanan, dan kelembapan di celah-celahnya.
Ketika sendok kayu retak, akan terbentuk celah-celah kecil tersembunyi yang sulit dibersihkan secara menyeluruh. Bahkan dengan pencucian rutin, retakan ini dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme berbahaya seperti bakteri atau jamur, terutama jika sendok tidak dikeringkan dengan benar setelah setiap kali digunakan.
Itu tanda yang jelas untuk membiarkan sendok Anda pensiun dengan tenang.
Cara Merawat Centong Kayu Anda
Untuk merawat centong kayu Anda, ikuti langkah-langkah sederhana berikut:
- Cuci dengan sabun dan air: Cuci dengan air sabun hangat dan hindari perendaman.
- Keringkan segera: Gunakan handuk untuk mengeringkan sendok Anda segera setelah dicuci guna mencegah penyerapan air.
- Olesi minyak secara teratur: Oleskan minyak mineral atau kondisioner kayu setiap beberapa bulan untuk mencegah keretakan dan kekeringan.
- Hindari mesin pencuci piring: Panas dan kelembapan dapat merusak kayu.
- Simpan dengan benar: Simpan sendok di tempat yang kering dan sejuk, terhindar dari sinar matahari langsung, dan hindari perendaman dalam air.
- Periksa apakah ada keretakan: Periksa kerusakan secara teratur dan ganti jika retak.
- Gunakan dengan tepat: Hindari menggunakan sendok kayu dengan makanan yang sangat panas, berminyak, atau asam dalam waktu lama. (*)