Rabu, Januari 15, 2025
No menu items!

Banjir Bandang Terjang Arab Saudi, Makkah Paling Parah

Must Read

JAKARTAMU.COM | Bencana alam kembali menghantam Arab Saudi. Kali ini hujan lebat mengakibatkan banjir bandang di sejumlah kota di Arab Saudi, termasuk Makkah dan Jeddah, pada 8 Januari 2025 lalu.

Makkah menjadi kota yang paling parah terdampak banjir. Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan mobil-mobil terendam banjir dan warga membantu anak-anak untuk melewati air yang tinggi.

Meskipun belum ada laporan korban jiwa, otoritas setempat kesulitan mengendalikan krisis di wilayah yang tidak terbiasa dengan kejadian cuaca ekstrem seperti ini.

Sistem drainase yang buruk menyebabkan genangan air di Arab Saudi bertahan lama. Foto/the economic times

Habis Salju Datanglah Banjir

Banjir ini terjadi hanya dua bulan setelah Arab Saudi mengalami hujan salju yang tidak pernah terjadi sebelumnya di wilayah Al-Jawf bagian utara, mengubah lanskap gurun menjadi pemandangan musim dingin. Salju tersebut disertai dengan hujan lebat dan hujan es, merupakan yang pertama kali tercatat dalam sejarah wilayah ini dan sangat berbeda dari iklim kering yang biasanya ada.

Fenomena Cuaca Ekstrem di Timur Tengah

Cuaca yang tidak biasa di Arab Saudi pada musim ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas yang memengaruhi Timur Tengah. Negara-negara tetangga seperti Uni Emirat Arab juga melaporkan adanya badai petir, hujan es, dan hujan lebat karena sistem tekanan rendah dari Laut Arab. Kondisi ini menekankan perlunya langkah-langkah adaptasi iklim yang mendesak di seluruh wilayah.

Sistem Drainase yang Terpuruk

Banjir yang tidak biasa ini menguji infrastruktur yang ada di Arab Saudi. Sistem drainase di kota-kota tersebut telah dikritik di masa lalu, terutama mengingat kekayaan minyak Arab Saudi. Kurangnya kesiapsiagaan wilayah ini terhadap hujan lebat telah memperburuk masalah.

Pemerintah Keluarkan Peringatan Cuaca

Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan merah untuk wilayah di dekat pantai Laut Merah dan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Ruang publik telah ditutup, dan sekolah di Provinsi Timur dan Riyadh telah beralih ke pembelajaran daring.

Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi juga telah meningkatkan kesiapsiagaan operasionalnya untuk mengatasi potensi risiko kesehatan yang muncul akibat banjir.

Banjir di Arab Saudi membuktikan pentingnya penanganan perubahan iklim dan peningkatan ketahanan infrastruktur di wilayah yang rentan terhadap anomali seperti ini.

Sumber : The Economic Times

Dekat di Hati tapi Jauh di Pemikiran

"SAYA selalu membaca buku-bukunya Pak Din. Kami membaca buku yang sama, hanya di kesimpulannya saja yang berbeda." Pernyataan tersebut dilontarkan...

More Articles Like This