JAKARTAMU.COM | Sejak sore hingga dini hari tanggal 4 Maret 2025, hujan deras mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), mengakibatkan banjir besar yang merendam berbagai kawasan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat pada periode 2-4 Maret 2025, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Kondisi Terkini di Bekasi
Di Bekasi, banjir mencapai ketinggian yang mengkhawatirkan. Beberapa perumahan, seperti Villa Nusa Indah dan Pondok Mitra Lestari Jatiasih, terendam hingga hampir menyentuh atap rumah. Selain itu, wilayah lain seperti Galaxy Bekasi, Pondok Gede Permai, dan kawasan sekitar Stasiun Bekasi juga terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat setidaknya 14 titik banjir yang tersebar di tiga kecamatan: Bekasi Barat, Bekasi Utara, dan Medan Satria.
Dampak di Wilayah Lain
Tidak hanya Bekasi, banjir juga melanda beberapa wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang. Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat genangan air yang merendam permukiman mereka. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 hingga 100 sentimeter, mengakibatkan kerusakan pada rumah, fasilitas umum, dan infrastruktur jalan.
Peringatan Dini dan Faktor Penyebab
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat pada periode 2-4 Maret 2025. Selain itu, fenomena astronomi seperti Perigee, yaitu saat bulan berada di titik terdekat dengan bumi, juga berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum, yang dapat memicu banjir pesisir atau rob. BMKG mengidentifikasi 17 wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak banjir rob pada periode 24 Februari hingga 5 Maret 2025.
Upaya Penanganan dan Bantuan
Pemerintah pusat dan daerah telah bergerak cepat dalam menanggulangi dampak banjir. Bantuan logistik, seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan, disalurkan kepada warga terdampak. Tim evakuasi dikerahkan untuk membantu warga yang terjebak di rumah-rumah mereka. Selain itu, posko-posko pengungsian didirikan di berbagai titik untuk menampung warga yang mengungsi.
Harapan dan Tindakan Lanjutan
Masyarakat berharap agar banjir segera surut dan aktivitas dapat kembali normal. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah preventif untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang, seperti perbaikan drainase, normalisasi sungai, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Banjir yang melanda Jabodetabek kali ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam menghadapi bencana alam. (Dwi Taufan Hidayat)
