JAKARTAMU.COM | Sejak 3 Maret 2025, wilayah Kalimantan Barat kembali dilanda banjir akibat curah hujan yang tinggi. Banjir ini menyebabkan beberapa titik di Jalan Lintas Kalimantan, khususnya di daerah Lintang Batang dan Subah, mengalami kemacetan total. Untuk mengatasi situasi ini, arus lalu lintas dialihkan sementara melalui jalur lama di daerah Ngabang, Kabupaten Landak.
Kejadian serupa pernah terjadi pada Oktober 2024, di mana Dusun Tapah (KM 36), Dusun Kayu Arah (KM 37), dan Dusun Lintang Batang (KM 40) di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Ketiga dusun ini merupakan jalur penting bagi kendaraan lintas provinsi, nasional, dan kabupaten. Akibatnya, pengiriman logistik dari provinsi ke kabupaten terhambat, dan aktivitas masyarakat terganggu.
Selain itu, pada Januari 2025, banjir juga memutus akses jalan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, mengakibatkan lalu lintas di jalur tersebut lumpuh total. Bus dan kendaraan umum lainnya tidak dapat melintasi area yang tergenang air, menyebabkan sejumlah warga dari Kuching, Malaysia, yang hendak kembali ke Kota Pontianak, terjebak di PLBN Entikong.
Banjir yang melanda enam kabupaten di Kalimantan Barat sejak pertengahan Januari 2025 lalu hingga kini belum kunjung surut. Akibat banjir ini, sebanyak 148.693 jiwa terdampak dan sedikitnya 606 jiwa mengungsi.
Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berupaya menangani dampak banjir ini, termasuk perbaikan infrastruktur dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko yang lebih besar. (Dwi Taufan Hidayat)
