Minggu, Maret 16, 2025
No menu items!
spot_img

Becak Listrik 1912 Sinergikan Pemberdayaan Ekonomi Umat dan Gerakan Ramah Lingkungan

spot_img
Must Read

YOGYAKARTA, JAKARTAMU.COM | Muhammadiyah kembali menunjukkan komitmen untuk umat melalui peluncuran Becak Listrik 1912 (Betrik 1912), Sabtu (15/3/2025). Peluncuran yang di halaman Hotel SM, Kota Yogyakarta ini merupakan inisiatif Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah. Tidak hanya mendukung ekonomi pengemudi becak, Betrik 1912 tetapi juga menjadi langkah konkret Muhammadiyah mendukung transportasi ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Dalam peluncuran tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, secara simbolis menyerahkan becak listrik kepada Paguyuban Abang Becak KH. Ahmad Dahlan (Pabelan). Ia mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak, termasuk Bank Danamon Syariah yang berkontribusi melalui dana CSR, serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang turut mendukung program ini.

Agung dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Muhammadiyah sebagai penghubung antara kelompok aghniya (orang kaya) dan dhuafa-mustadh’afin (kaum lemah). Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pengemudi becak, tetapi juga kelompok lain seperti pemulung dan penyandang disabilitas.

“Pada bulan yang penuh berkah ini, MPM bisa berkontribusi dengan peduli kepada masyarakat bawah, dhuafa, dan mustadh’afin. Ini merupakan bentuk nyata dari semangat Muhammadiyah dalam membangun ekonomi umat,” ungkapnya.

Transformasi Moda Transportasi

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari transformasi transportasi di Yogyakarta. Awalnya, kelompok Pabelan menggunakan becak kayuh, kemudian beralih ke bentor (becak motor), dan kini mulai beralih ke becak listrik.

“Kami mengajak teman-teman Pabelan yang masih menggunakan bentor untuk secara bertahap bermigrasi ke becak listrik. Ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga bagian dari upaya menjaga lingkungan dan memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota budaya, pariwisata, pendidikan, dan kota Muhammadiyah,” jelas Yamin.

Ke depan, Betrik 1912 diharapkan dapat berperan dalam layanan wisata ramah lingkungan dengan menyediakan city tour ke situs-situs bersejarah di Yogyakarta dan Muhammadiyah.

Riset dan Inovasi Demi Efisiensi Energi

Betrik 1912 merupakan hasil riset hilirisasi yang dilakukan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sejak 2018. Motor yang digunakan berbasis Direct Current (DC) dan digerakkan oleh baterai kering yang telah melalui berbagai uji coba agar efisien dalam konsumsi energi. Menurut Rektor UAD, Muchlas MT, baterai Betrik 1912 dapat diisi penuh dalam waktu sekitar satu jam.

Untuk mendukung operasional Betrik 1912, Muhammadiyah bersama Pemkot Yogyakarta sedang menyiapkan stasiun pengisian daya yang akan ditempatkan di halaman Hotel SM, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta.

Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Harmawan, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Bahkan, ia langsung mengemudikan Betrik 1912 dalam acara peluncuran, dengan Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto sebagai penumpang pertama.

“Harapan kami, becak di Yogyakarta tetap menjadi ikon lokal yang dikelola oleh masyarakat setempat, sehingga ekonomi kota ini bisa terus berputar untuk kesejahteraan warga Jogja,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Direktur Syariah dan Sustainability Bank Danamon, Herry Hykmanto. Ia berharap dana CSR yang disalurkan melalui Muhammadiyah dapat memperkuat ekonomi masyarakat dan mendorong pertumbuhan bisnis berbasis keberlanjutan.

Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai institusi, termasuk RS PKU Kota Jogja, UAD, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, serta Direksi Hotel SM.

spot_img

PBB Prihatin Islamofobia Kian Menggila: Inggris, AS, dan India Jadi Sorotan

JAKARTAMU.COM | Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyatakan kekhawatirannya atas “meningkatnya kefanatikan anti-Muslim”, dan menyerukan kepada pemerintah...

More Articles Like This