JAKARTAMU.COM | Setiap kali datangnya Idulfitri, umat Islam memiliki kebiasaan bertukar ucapan selamat sebagai bagian dari tradisi sosial dan keagamaan. Salah satu ucapan yang umum digunakan adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum taqobbal ya Kariim” yang sering kali dilanjutkan dengan “Mohon maaf lahir batin.” Namun, apakah penyambungan kedua frasa ini tepat dalam aspek bahasa, makna, dan kesesuaiannya dalam tradisi Islam? Tulisan ini akan membahas secara kritis aspek linguistik, historis, dan teologis terkait dengan praktik ini.
Makna dan Asal-usul ‘Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqobbal Ya Kariim’
Secara harfiah, “Taqabbalallahu minna wa minkum” berasal dari bahasa Arab yang berarti “Semoga Allah menerima (amal ibadah) dari kami dan dari kalian.” Ungkapan ini memiliki dasar dalam sunnah Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan bahwa para sahabat Rasulullah SAW mengucapkan doa ini satu sama lain saat Idulfitri dan Iduladha. Oleh karena itu, kalimat ini memiliki dasar yang kuat dalam Islam dan mencerminkan doa yang baik bagi sesama Muslim.
Tambahan “Taqobbal ya Kariim” adalah permohonan kepada Allah dengan menyebut salah satu dari asmaul husna-Nya, yaitu “Al-Kariim” yang berarti “Yang Maha Pemurah.” Secara linguistik, frasa ini tidak ditemukan dalam hadis-hadis shahih sebagai bagian dari ucapan Idulfitri, tetapi secara makna tetap mengandung doa yang baik. Namun, ada baiknya memastikan bahwa tambahan ini tidak mengubah makna asli dari ucapan yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh para sahabat Nabi.
Makna dan Konteks ‘Mohon Maaf Lahir Batin’
Sementara itu, “Mohon maaf lahir batin” adalah ungkapan khas dalam budaya Muslim Indonesia. Ungkapan ini mencerminkan tradisi meminta maaf dan memberi maaf kepada sesama dalam rangka Idulfitri. Secara makna, frasa ini lebih bersifat sosial dan budaya dibandingkan dengan “Taqabbalallahu minna wa minkum taqobbal ya Kariim,” yang bersifat religius.
Kesesuaian Penyambungan Kedua Frasa
Jika ditinjau dari aspek bahasa dan makna, penyambungan “Taqabbalallahu minna wa minkum taqobbal ya Kariim” dengan “Mohon maaf lahir batin” tidak memiliki kontradiksi secara langsung. Namun, perbedaan latar belakang keduanya perlu dipertimbangkan:
- Perbedaan Asal-usul: “Taqabbalallahu minna wa minkum” berasal dari ajaran Islam, sedangkan “Mohon maaf lahir batin” merupakan tradisi budaya yang berkembang di Indonesia.
- Perbedaan Makna: Frasa pertama adalah doa, sedangkan frasa kedua adalah permohonan maaf dalam konteks sosial.
- Perbedaan Penggunaan: “Taqabbalallahu minna wa minkum” secara tradisional digunakan dalam konteks Idulfitri dan Iduladha, sementara “Mohon maaf lahir batin” lebih sering dikaitkan dengan Idulfitri sebagai momen saling memaafkan.
- Tambahan ‘Taqobbal ya Kariim’: Meskipun mengandung doa yang baik, tambahan ini tidak memiliki dasar dalam hadis atau sunnah, sehingga penggunaannya lebih bersifat tambahan personal daripada bagian dari ucapan yang disyariatkan.
Implikasi dan Alternatif Penyampaian
Dari segi pemaknaan, tidak ada salahnya jika kedua frasa ini disandingkan, karena keduanya memiliki nuansa positif. Namun, untuk ketepatan linguistik dan makna, bisa dipertimbangkan alternatif seperti:
- “Taqabbalallahu minna wa minkum. Kullu ‘am wa antum bikhair.” (Semoga Allah menerima amal kita dan semoga setiap tahun Anda dalam keadaan baik.)
- “Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik.”
- “Taqabbalallahu minna wa minkum. Mari saling memaafkan atas segala kesalahan lahir dan batin.”
- “Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Idulfitri ini membawa keberkahan bagi kita semua.”
Meskipun tidak ada kesalahan fundamental dalam menggabungkan “Taqabbalallahu minna wa minkum taqobbal ya Kariim” dengan “Mohon maaf lahir batin,” pemahaman mengenai asal-usul dan makna keduanya perlu diperhatikan. Penyambungan ini lebih merupakan fenomena budaya daripada keharusan dalam Islam. Oleh karena itu, bagi yang ingin tetap menjaga orisinalitas dan ketepatan makna, sebaiknya mempertimbangkan pilihan frasa yang lebih sesuai dengan konteks penggunaannya.