JAKARTAMU.COM | Melalaikan salat merupakan perbuatan yang mendapatkan ancaman serius dalam Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Ma’un ayat 4-5:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Artinya: “Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya.”
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan beberapa kriteria orang yang lalai (sāhūn) dari shalatnya:
- Tidak mengerjakan shalat sama sekali: Meninggalkan shalat secara total termasuk bentuk kelalaian yang paling parah.
- Melaksanakan shalat di luar waktunya: Menunda-nunda shalat hingga melewati waktu yang ditetapkan tanpa alasan yang dibenarkan.
- Sering mengakhirkan shalat hingga di penghujung waktu: Selalu menunda shalat hingga mendekati akhir waktu, menunjukkan kurangnya perhatian terhadap ibadah ini.
- Tidak menunaikan rukun dan syarat shalat dengan baik: Melaksanakan shalat tanpa memenuhi rukun dan syarat yang ditetapkan, seperti tidak tuma’ninah atau tidak membaca bacaan yang wajib.
- Kurangnya kekhusyukan dalam shalat: Tidak menghadirkan hati dan pikiran saat shalat, sehingga shalat dilakukan tanpa penghayatan.
Selain itu, Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengutip pendapat Al-Dhahhak dari Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa orang yang lalai terhadap shalat adalah mereka yang jika melaksanakan shalat, tidak mengharapkan pahala, dan jika meninggalkannya, tidak merasa takut akan hukuman.
Syekh Ali As-Shabuni juga menjelaskan bahwa orang-orang munafik dicirikan dengan lalai terhadap shalatnya, mengakhirkan shalat dari waktunya karena memandang remeh ibadah tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menjaga shalat dengan sebaik-baiknya, melaksanakannya tepat waktu, memenuhi rukun dan syaratnya, serta berusaha mencapai kekhusyukan, agar terhindar dari ancaman bagi mereka yang melalaikan shalat.
Dwi Taufan Hidayat, Penasihat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang
