JAKARTAMU.COM | Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, ada waktu tertentu di mana sedekah memiliki nilai yang lebih utama, yaitu saat seseorang melakukannya dalam kondisi sehat dan masih sangat mencintai hartanya.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?”
Rasulullah menjawab: “Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, ‘Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.’ Padahal telah menjadi milik si fulan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengapa Sedekah dalam Kondisi Sehat Lebih Utama?
- Ujian Keikhlasan
Ketika seseorang bersedekah dalam kondisi sehat, ia diuji untuk mengatasi kecintaannya pada harta. Ia harus melawan rasa takut miskin dan harapan akan lebih banyak kekayaan. Ini menunjukkan tingginya keikhlasan dan keteguhan hati dalam mengutamakan ridha Allah. - Peluang Berbuat Baik Lebih Banyak
Dalam kondisi sehat, seseorang masih memiliki kekuatan untuk mencari rezeki kembali. Sedekah dalam kondisi ini mencerminkan optimisme dan keyakinan bahwa Allah akan mengganti apa yang disedekahkan dengan sesuatu yang lebih baik. - Tidak Menunda-nunda Kebaikan
Rasulullah mengingatkan agar kita tidak menunda sedekah hingga datangnya kematian. Ketika ruh sudah sampai di tenggorokan, segala harta yang kita miliki tidak lagi bernilai sebagai amal, karena pada saat itu semuanya telah menjadi milik ahli waris.
Motivasi Bersedekah dalam Kondisi Sehat
Allah Ta’ala berfirman:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)
Rasulullah juga bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)
Sedekah yang kita keluarkan dengan niat tulus karena Allah adalah investasi akhirat yang akan membawa keberkahan dan pertolongan-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Mari Bersedekah dengan Gembira
Saudaraku, jangan tunda kebaikan hingga kesempatan itu berlalu. Sedekah yang kita keluarkan adalah rezeki sejati yang akan kita temui di akhirat. Semoga Allah melapangkan hati kita untuk bersedekah dengan penuh keyakinan dan kegembiraan, sebagaimana firman-Nya:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba’: 39)
Penutup
Mulailah bersedekah sekarang, dalam keadaan sehat dan mampu. Jangan tunggu esok, karena kesempatan untuk berbagi bisa jadi tidak akan datang lagi. Semoga Allah mencatat setiap amal kita sebagai pemberat timbangan kebaikan di akhirat. Aamiin.
Dwi Taufan Hidayat | Penasihat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang