JAKARTAMU.COM | Kemampuan bebek untuk terbang free fly dan tetap kembali ke pemiliknya adalah sesuatu yang cukup unik, karena tidak semua bebek memiliki naluri kembali seperti burung merpati atau elang yang biasa dilatih untuk terbang bebas. Namun, dalam kasus tertentu, terutama jika bebek dipelihara dengan cara yang tepat sejak kecil, mereka bisa mengembangkan keterikatan dengan pemilik dan memahami lingkungan sekitarnya sebagai rumah.
- Kemampuan Terbang Bebek
Tidak semua jenis bebek memiliki kemampuan terbang yang baik. Ada bebek yang unggul dalam penerbangan jarak jauh, ada yang hanya bisa terbang pendek, dan ada yang hampir tidak bisa terbang sama sekali karena seleksi buatan oleh manusia.

Bebek liar (wild ducks) seperti mallard (Anas platyrhynchos) sangat pandai terbang. Mereka bermigrasi ribuan kilometer setiap tahun.
Bebek domestik (peliharaan) sebagian besar telah kehilangan kemampuan terbang tinggi atau jauh karena domestikasi. Namun, beberapa jenis seperti Indian Runner dan Muscovy Duck (Entok) masih bisa terbang cukup baik.
Bebek Mandarin dan Wood Duck terkenal dengan kemampuan terbangnya yang lincah dan sering digunakan dalam konsep free fly di kalangan penghobi burung eksotis.
Jika Bety bisa terbang keliling lalu kembali ke pemiliknya, kemungkinan dia berasal dari jenis bebek yang masih memiliki naluri penerbangan kuat, atau telah dilatih secara khusus.
- Pelatihan Free Fly untuk Bebek
Melatih bebek agar bisa terbang bebas dan tetap kembali membutuhkan pendekatan yang berbeda dibandingkan burung pemangsa seperti elang. Berikut beberapa faktor yang bisa mendukung:
Bonding sejak kecil → Jika Bety dibesarkan dalam lingkungan dekat manusia sejak menetas, dia bisa menganggap pemiliknya sebagai induknya (imprinting).
Pengenalan lokasi → Bebek perlu memahami area sekitarnya sebagai “rumah” agar memiliki naluri untuk kembali setelah terbang.
Latihan bertahap → Pemilik biasanya mulai dengan membiarkan bebek terbang pendek di sekitar rumah sebelum dilepas untuk terbang lebih jauh.
Pakan dan reward → Bebek yang tahu bahwa di rumah selalu ada makanan dan keamanan lebih cenderung kembali setelah eksplorasi.
Insting flocking (berkelompok) → Jika Bety memiliki bebek lain sebagai teman, dia lebih mungkin kembali karena bebek cenderung suka hidup berkelompok.
- Fenomena “Homing” pada Bebek
Meski bebek tidak sekuat merpati dalam navigasi, mereka bisa memiliki kemampuan homing atau pulang ke tempat asalnya jika lingkungan dan pemiliknya memberikan rasa aman serta rutinitas yang jelas. Beberapa faktor yang mendukung homing pada bebek:
Memori spasial → Bebek bisa mengingat jalan pulang dengan mengenali fitur-fitur lanskap.
Navigasi berdasarkan suara → Jika pemilik sering memanggil dengan suara khas, bebek bisa mengasosiasikan itu dengan rumah.
Pengaruh magnet bumi → Seperti burung migran lainnya, bebek bisa menggunakan medan magnet bumi untuk orientasi dalam jarak tertentu.
- Bebek Free Fly sebagai Tren
Di beberapa komunitas pecinta unggas eksotis, konsep duck free flying mulai menarik perhatian. Tidak hanya sebagai hobi, tapi juga sebagai bentuk interaksi unik antara manusia dan hewan. Beberapa orang bahkan mulai melatih bebek mereka untuk terbang mengikuti sepeda atau motor dalam jarak tertentu, mirip dengan cara melatih burung pemangsa dalam falconry modern.
Bety, dengan kemampuan terbang bebasnya, bisa jadi bagian dari tren ini. Jika pemiliknya terus mengasah kemampuannya dan menjaga keterikatan, dia bisa menjadi salah satu contoh sukses bebek free fly yang jarang ditemui. (Dwi Taufan Hidayat)