JAKARTAMU.COM | Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Musni Hardi memproyeksikan ekonomi Jakarta akan tumbuh kuat di kisaran 4,7% hingga 5,5% pada pada 2025. Prediksi itu disampaikannya dalam “Jakarta Economic Forum: Outlook 2025”.
“Pada 2025 pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan berpeluang tumbuh pada kisaran 4,7 sampai 5,5 persen yoy,” kata Musni Hardi, Selasa (10/12/2024), dilansir Antara.
Musni memaparkan, peningkatan ekonomi tahun depan bersumber dari masih kuatnya konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor di tengah normalisasi belanja pemerintah setelah tahun pemilu.
Baca juga: Sinergi Ekonomi dan Ekologi Menjawab Tantangan Perubahan Iklim
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan yang tinggi diperkirakan didukung utamanya oleh sektor perdagangan, jasa keuangan, industri pengolahan, konstruksi serta informasi dan komunikasi.
Inflasi Terkendali
BI juga memperkirakan inflasi Jakarta pada 2025 diprakirakan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5 persen plus minus satu persen.
Musni menyebut terjaganya inflasi didukung oleh sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang semakin kuat, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, serta kinerja pembayaran digital di Jakarta yang terus meningkat.
“Akselerasi penerimaan QRIS menjadi ‘game changer’ (pengubah permainan) pembayaran digital di Jakarta. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah pengguna. jumlah pengguna, maupun transaksi QRIS di Jakarta,” katanya.
Musni menjelaskan, Jakarta berperan penting dalam perekonomian nasional. Ini karena Jakarta adalah provinsi dengan pangsa ekonomi mencapai 16,6 persen. Selain itu, jumlah penduduk Jakarta mencapai 10,7 juta jiwa atau 3,9 persen populasi nasional.
Baca juga: Garin: Saatnya Kebudayaan Menjadi Panglima Bersama Ekonomi dan Politik
Dari jumlah itu, 71,28 persen merupakan berusia produktif, serta memiliki produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita tertinggi.
“Jakarta juga memiliki interkoneksi yang tinggi dengan wilayah sekitarnya sebagai satu kesatuan aglomerasi ekonomi megapolitan Jabodetabek dengan pangsa hampir seperempat ekonomi nasional,” katanya.
Di sisi lain, Jakarta juga memiliki peranan penting sebagai pusat keuangan sejalan dengan pangsa sektor jasa keuangan yang mencapai 44,5 persen terhadap nasional. Hal itu tercermin dari persebaran lokasi kantor pusat perbankan di Jakarta yang mencapai 70 persen dan jumlah kantor cabang perbankan yang lebih dari 450 unit.