JAKARTAMU.COM | Bisnis emas yang dijalankan bank syariah tanah air berkilau seiring dengan naiknya harga emas secara konsisten. Ini juga menjadi daya tarik investor untuk mengoleksinya.
Harga logam kuning ini melonjak 27% sepanjang tahun 2024 menjadi US$2.641 per ons troi. Pada periode yang sama, harga emas Antam naik 34% menjadi Rp1,51 juta per gram.
Para bankir memproyeksikan tren harga emas cenderung meningkat. Sudah pasti, itu menjadi potensi bagi bisnis emas yang mereka jalankan.
Direktur PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna mengungkapkan harga emas yang meningkat telah membuat animo nasabah BSI untuk investasi emas cukup besar. Dengan demikian, ia optimistis bahwa bisnis emas BSI akan bisa terus meningkat.
“BSI menargetkan bisnis emas untuk bisa tumbuh lebih dari 50% di tahun 2025,” ujar Anton, dikutip Jakartamu dari Kontan, Sabtu (4/1).
Sebagai perbandingan, hingga November 2024, bisnis emas BSI tumbuh lebih dari 70% YoY. Pertumbuhan bisnis emas di dominasi oleh investasi emas melalui produk cicil emas BSI yang tumbuh di atas 100% YoY.
Lebih lanjut, Anton bilang untuk mencapai target bisnis 2025, BSI terus berinovasi untuk terus mengembangkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Dengan terbitnya POJK no 17 tahun 2024, ia melihat aturan tersebut memberikan peluang besar bagi BSI untuk mengembangkan produk berbasis bulion bank.
“Kemudahan akses investasi emas secara digital juga dikembangkan melalui Byond by bsi yang dapat diakses oleh nasabah baik untuk cicil emas, gadai emas maupun tabung emas,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk Pandji P. Djajanegara mengungkapkan bahwa untuk tahun 2025 ini, setidaknya bisnis emas di CIMB Niaga bisa tumbuh dua digit. Sayangnya, ia tak menyebutkan secara pasti targetnya.
Ia hanya melihat prospek bisnis pembiayaan emas memiliki tren yang masih akan meningkat. Hal ini mengingat emas merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat likuid dan nilainya terus naik.
“Sehingga permintaan masyarakat akan emas masih sangat tinggi,” ujarnya.
Ia menyebutkan pembiayaan emas CIMB Niaga memiliki catatan pertumbuhan mencapai 84,6% secara tahunan di 2024. Adapun, produk yang diminati oleh nasabah adalah cicilan emas Gold Xtra.
Oleh karenanya, di 2025 ini, Pandji bilang pihaknya akan fokus ke pembiayaan Gold Xtra. Di mana, itu merupakan program pembiayaan personal tanpa jaminan untuk pembelian logam mulia Antam.
“Saat ini kami juga sedang mengeksplore pembiayaan cicil emas digital,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur PT Bank BCA Syariah Pranata mengungkapkan bahwa produk pembiayaan emas logam mulia di BCA Syariah juga terus menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup baik.
Pada November 2024, pembiayaan emas di BCA Syariah tumbuh 203,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pranata menyebutkan ini merupakan pertumbuhan tertinggi bila dibandingkan produk pembiayaan lainnya.
Oleh karenanya, BCA Syariah terus berupaya untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah mengakses produk pembiayaan emas iB diantaranya melalui pengembangan fitur layanan pembiayaan emas melalui mobile banking baru, BSya by BCA Syariah.
“Seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi emas kami juga akan terus pengembangan produk berbasis emas lainnya seperti tabungan emas dan sebagainya,” tandasnya.