Konsekuensi penggunaan BTT, pemprov harus membuat pernyataan status darurat. “Nah ini sedang kami jajaki dan koordinasikan,” ujar Teguh.
Antisipasi Banjir
Selain itu, Teguh mengatakan akan menyiapkan infrastruktur yang tepat untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Sebagai kesiapan mitigasi, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan apel kesiapsiagaan bencana dan memastikan seluruh perangkat penanggulangan banjir bisa bekerja secara optimal.
“Tapi kalau hujannya itu juga misalnya 10 hari berturut-turut, itu kondisi tanah akan jenuh. Ini juga akan memperlambat aliran. Ini yang juga harus kita lakukan antisipasinya. Tapi insyaallah dari sisi infrastruktur siap,” jelas Teguh.
Teguh juga memastikan BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Binamarga, dan sebagainya telah siaga.
Kapasitas Pompa Ditambah
Kasatlak Pengelolaan Data dan Informasi Pusdatin BPBD DKI Jakarta, Kristian Gottam Sihombing, mengatakan telah meningkatkan kapasitas pompa air dan memperluas jaringan drainase di wilayah rawan banjir.
“Selain itu, teknologi pemantauan cuaca berbasis data terkini (real-time) digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan deteksi dini yang akurat,” kata Gottam.
Dia mengatakan jajaran Pemprov DKI Jakarta juga terus merevitalisasi sungai, mengeruk saluran air, dan menambah kapasitas pompa untuk memperkuat infrastruktur pengendalian banjir. Selain itu, BPBD mengedukasi masyarakat soal kesiapsiagaan bencana, simulasi evakuasi, dan pelatihan tanggap darurat.