Senin, Februari 24, 2025
No menu items!

CERPEN: Presiden Tanpa Hati

Must Read

DI sebuah ruang konferensi mewah, para dokter dari berbagai negara berkumpul untuk berbagi pencapaian terbaru dalam bidang kedokteran. Ruangan itu dipenuhi oleh suara diskusi dan tawa ringan, sementara para ahli saling memamerkan kemajuan teknologi medis di negara mereka masing-masing. Di tengah keramaian, seorang moderator mempersilakan para dokter untuk mempresentasikan penemuan terbesar mereka.

Seorang dokter Inggris dengan bangga berdiri dan berkata, “Di Inggris, kedokteran sudah sangat maju sehingga kami memotong hati seorang pria, menaruhnya pada pria lain, dan dalam 6 minggu, dia mencari pekerjaan.” Hadirin bertepuk tangan, terkesan dengan kemajuan yang dicapai.

Tak mau kalah, seorang dokter Jerman menyahut, “Itu bukan apa-apa. Di Jerman, kami mengambil bagian dari otak seseorang, menaruhnya di tubuh orang lain, dan dalam 4 minggu dia mencari pekerjaan.” Suara decak kagum terdengar di seluruh ruangan.

Kemudian, giliran dokter Rusia. Dengan suara tegas, dia berkata, “Tuan-tuan, kami mengambil setengah jantung dari seorang pria, menaruhnya di dada pria lain, dan dalam 2 minggu dia mencari pekerjaan.” Ruangan pun gemuruh dengan pujian.

Tiba-tiba, seorang dokter dari Wakanda berdiri. Wajahnya penuh dengan senyum misterius. “Kalian semua berada di belakang kami,” ujarnya dengan nada mengejek. “Beberapa tahun yang lalu, kami mengambil seorang pria tanpa otak, tanpa jantung, dan tanpa hati, dan menjadikannya presiden. Sekarang, seluruh negeri sedang mencari pekerjaan!”

Hadirin tertawa terbahak-bahak, menganggapnya sebagai lelucon. Tapi di sudut ruangan, seorang jurnalis muda bernama Raya mencatat setiap kata dengan serius. Dia merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar lelucon dalam cerita itu. Raya memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh.

Raya adalah seorang jurnalis investigatif yang selalu mencari cerita di balik permukaan. Setelah konferensi itu, dia tidak bisa melupakan kata-kata dokter dari Wakanda. Dia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke negeri itu, mencari tahu kebenaran di balik lelucon yang membuat semua orang tertawa.

Sesampainya di Wakanda, Raya terkejut melihat kondisi negeri itu. Jalan-jalan dipenuhi oleh pengangguran, pasar sepi, dan wajah-wajah lelah terlihat di mana-mana. Dia mulai mewawancarai penduduk setempat, dan semua cerita mengarah pada satu nama: Presiden Mulyono.

“Presiden kami adalah orang yang aneh,” kata seorang pedagang tua. “Dia tidak pernah terlihat peduli pada rakyatnya. Semua keputusannya hanya membuat keadaan semakin buruk.”

Raya semakin penasaran. Dia memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang Presiden Mulyono. Dengan bantuan seorang aktivis lokal, dia menyusup ke arsip pemerintah dan menemukan dokumen-dokumen yang mengejutkan. Ternyata, Presiden Mulyono adalah hasil eksperimen rahasia yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan Wakanda bertahun-tahun lalu. Mereka menciptakan seorang pemimpin yang tidak memiliki otak, jantung, atau hati, dengan harapan bisa mengendalikannya sepenuhnya.

Tapi eksperimen itu gagal. Mulyono memang patuh pada perintah, tapi dia sama sekali tidak memiliki empati atau kecerdasan untuk memimpin. Keputusan-keputusannya sembrono dan merugikan rakyat. Namun, karena kekuasaan yang dimilikinya, tidak ada yang berani menentangnya.

Raya merasa ngeri dengan penemuannya. Dia tahu, dia harus membongkar kebenaran ini kepada dunia. Tapi sebelum dia sempat mempublikasikan laporannya, dia diculik oleh sekelompok orang tak dikenal. Mereka membawanya ke sebuah ruangan gelap, di mana dia dihadapkan pada sosok yang menakutkan: Presiden Mulyono.

“Kamu pikir kamu bisa menghancurkan saya?” kata Mulyono dengan suara datar. Matanya kosong, tanpa emosi. “Saya adalah ciptaan terhebat Wakanda. Saya tidak bisa dihentikan.”

Raya mencoba melawan, tapi dia tahu usahanya sia-sia. Dia akhirnya dibuang ke penjara bawah tanah, tempat dia bertemu dengan banyak aktivis dan jurnalis lain yang mencoba membongkar kebenaran tentang Mulyono.

Sementara itu, di luar penjara, keadaan Wakanda semakin buruk. Pengangguran merajalela, kemiskinan meningkat, dan rakyat hidup dalam ketakutan. Tapi tidak ada yang berani melawan. Mereka terjebak dalam sistem yang diciptakan oleh seorang pemimpin tanpa hati, tanpa otak, dan tanpa empati.

Beberapa bulan kemudian, Raya ditemukan tewas di sel penjaranya. Tubuhnya kurus kering, dan wajahnya masih memancarkan ketakutan. Laporannya tentang Presiden Mulyono tidak pernah sampai ke publik. Kebenaran tentang eksperimen mengerikan itu tetap tersembunyi.

Wakanda terus merosot. Rakyatnya hidup dalam keputusasaan, sementara Presiden Mulyono tetap berkuasa, tanpa pernah menyadari kehancuran yang dia timbulkan. Negeri itu menjadi simbol kegagalan manusia dalam menciptakan pemimpin yang sempurna.

Dan di suatu tempat, jauh dari Wakanda, para dokter masih tertawa terbahak-bahak mendengar lelucon tentang presiden tanpa hati. Tapi tidak ada yang tahu, bahwa lelucon itu adalah kenyataan pahit yang menghancurkan sebuah negeri. (Dwi Taufan Hidayat)

Fatimah Az-Zahra: Teladan Wanita Mulia dan Penghulu Surga

Spesifikasi Buku Judul: Fatimah Az-Zahra Radhiallahu 'Anha – Wanita Mulia Penghulu SurgaPenulis: Abdus Sattar Asy-SyaikhPenerbit: Insan KamilKategori: Biografi, IslamFormat: HardcoverBahasa:...

More Articles Like This