SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Di balik perbukitan Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, berdiri Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat. Di tempat ini, 65 lansia menanti setiap hari untuk belajar mengaji, sholat, dan mendalami agama di masa senja mereka. Namun, perjuangan para dai pendamping lansia untuk mendidik mereka tidaklah mudah.
Setiap hari, para dai harus menempuh perjalanan panjang selama satu jam melewati jalanan yang terjal dan berkelok di lereng Gunung Gajah. Mereka berangkat dengan kendaraan pribadi, mengeluarkan biaya sendiri untuk bensin dan perawatan kendaraan, tanpa insentif yang memadai. Meski demikian, mereka tetap mengajar dengan ketulusan, hanya ingin memastikan para lansia memiliki bekal ilmu sebelum pulang ke hadapan Sang Khalik.
“Kami tidak mencari uang, tapi kepastian bahwa perjuangan ini berarti. Agar para orang tua bisa pulang penuh bahagia,” ujar Ustaz Solikin, pembimbing para dai di pesantren ini.
Selama enam tahun terakhir, Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar para lansia, sehingga belum mampu memberikan apresiasi yang layak bagi dai. Satu-satunya penghargaan yang bisa diberikan hanya setahun sekali menjelang Idul Fitri, itupun jumlahnya tidak sebanding dengan pengorbanan mereka. Ironisnya, sebagian besar dai bahkan memilih mengembalikan honor tersebut dalam bentuk perlengkapan belajar atau shodaqoh terbaik mereka untuk kesejahteraan para lansia.

Namun, sampai kapan mereka bisa bertahan? Jika dai berhenti mengajar, para lansia di pelosok ini akan kehilangan satu-satunya akses belajar agama.
Untuk itu, Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program donasi insentif bagi dai pendamping lansia. Dengan menyisihkan Rp5.000 setiap pagi, masyarakat dapat turut menjaga nyala ilmu di pesantren ini.
Setiap bantuan yang diberikan bukan hanya menjadi apresiasi bagi perjuangan para dai, tetapi juga menjadi sadaqah jariyah bagi para donatur. “Selama para lansia terus mengaji, pahala kebaikan akan terus mengalir,” tambah Ustaz Solikin.
Bagi yang ingin berpartisipasi, donasi dapat dikirim melalui rekening BSI: 799993372 dengan menambahkan kode IDOLA di akhir nominal transfer (contoh: Rp5.005). Konfirmasi dan pertanyaan dapat disampaikan melalui WhatsApp di 0812-9968-619.
“Jangan biarkan letihnya perjalanan menghentikan langkah kebaikan. Bantu mereka tetap mengajar, agar cahaya ilmu terus bersinar di hati para perindu surga.” (Dwi Taufan Hidayat)