Rabu, Januari 1, 2025
No menu items!

Dakwah Menyentuh Aisyiyah Berikan Kontribusi Nyata

Must Read

JAKARTAMU.COM | Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes, menegaskan bahwa dakwah adalah kunci utama untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Songsong Tanwir I Aisyiyah, Minggu (29/12/2024).

“Aisyiyah meyakini bahwa untuk menjunjung tinggi agama Islam dan menegakkan nilai-nilai Islam, diperlukan gerakan dakwah. Ini adalah tanggung jawab setiap Muslim yang dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan,” ujar Salmah. Acara ini mengusung tema Belajar dari Praktik Baik untuk Pengembangan Program Sebagai Upaya Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan.

Salmah menekankan bahwa dakwah Aisyiyah berpegang teguh pada nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar, dilakukan dengan bijaksana (bil hikmah), penuh musyawarah, dan berlandaskan ketakwaan kepada Allah. Strategi dakwah dilakukan baik secara eksplisit maupun implisit dengan tujuan akhir untuk menciptakan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan.

“Namun, kita tidak boleh berhenti di situ. Evaluasi terus dilakukan untuk memperluas jangkauan dakwah sehingga keadilan dapat benar-benar terwujud secara menyeluruh,” tambahnya.

Baca juga: Ketua Umum Aisyiyah Ingatkan KDRT Masih Momok Perempuan Indonesia

Acara yang digelar secara daring ini menghadirkan sepuluh narasumber dan diikuti hampir seribu peserta dari pimpinan wilayah dan daerah Aisyiyah. Dalam kesempatan tersebut, masing-masing PWA (Pimpinan Wilayah Aisyiyah) dan PDA (Pimpinan Daerah Aisyiyah) mempresentasikan berbagai program dakwah yang telah dijalankan, mulai dari bidang pendidikan, lingkungan hidup, pendampingan hukum, kesehatan, kebudayaan, ekonomi, hingga advokasi kebijakan.

Inspirasi dari Praktik Dakwah Lokal

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banggai, Sri Moxsa Djalamang, berbagi kisah tentang pendampingan masyarakat pedalaman Loinang di Dusun Tombiobong. Ia menjelaskan pendekatan unik yang dilakukan Aisyiyah Banggai dengan mengedepankan nilai dakwah Al-Ma’un.

“Yang kami bawa bukan sekadar agama, melainkan perhatian mendalam yang menggerakkan hati mereka,” ungkap Sri Moxsa, yang akrab disapa Kele Inang. Ia bersama kader Aisyiyah mendatangi rumah-rumah masyarakat Loinang setiap pekan, membawa sembako sambil bertanya kabar dalam bahasa setempat.

Pendekatan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat dan membuka jalan bagi program edukasi kesehatan, pangan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pendidikan, ekonomi, hingga penyediaan air bersih. Kerja keras tersebut mendapat pengakuan melalui penghargaan SDG’s Award 2024 dari Pemerintah Indonesia.

Di Kabupaten Lahat, Aisyiyah berhasil memberdayakan perekonomian perempuan marginal di 13 desa. Tak hanya itu, organisasi ini menjadi pelopor dalam mendampingi anak muda penyandang disabilitas agar diterima di dunia kerja melalui pelatihan dan kemitraan dengan berbagai pihak.

Sementara itu, di Muna Barat, Aisyiyah berfokus pada advokasi penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk Pencegahan Perkawinan Anak dan kemudahan akses pencatatan perkawinan melalui sidang di luar pengadilan. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Aisyiyah dalam menciptakan keadilan sosial bagi kelompok rentan.

Baca juga: Kiai Ahmad Dahlan dan Pemberdayaan Perempuan: Kisah Lahirnya Aisyiyah

Rahmah Susanti dari PWA Kalimantan Barat menyoroti pentingnya peran perempuan dalam menjaga lingkungan. Melalui Gerakan Hijau Lintas Sektor, ia menunjukkan bagaimana perempuan dapat menjadi motor penggerak perubahan dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti mendaur ulang, meminimalkan limbah, hingga menghemat energi di rumah tangga.

“Perempuan memiliki kemampuan luar biasa untuk menjadi pelopor lingkungan, baik di dalam keluarga maupun masyarakat,” kata Rahmah.

Praktik dakwah Aisyiyah di berbagai daerah membuktikan peran strategis perempuan dalam mendukung pembangunan Indonesia yang berkeadilan. Format dakwah yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat ternyata ampuh untuk menanamkan nilai-nilai kemajuan demi mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan membangun Indonesia yang berkeadilan.

PPN 12% Berlaku, Ini Daftar Barang Jasa yang Tak Kena Imbas

JAKARTAMU.COM | Pemerintah akhirnya memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% secara terbatas pada 2025. Kebijakan ini hanya berlaku untuk...

More Articles Like This