Senin, Maret 31, 2025
No menu items!
spot_img

Dari Direktur ke Jeruji Besi: Skandal Korupsi Rp1 Triliun Antonius Kosasih

Must Read

JAKARTAMU.COM | Kejeniusannya di dunia keuangan membawanya ke puncak karier, namun langkahnya justru berakhir di balik jeruji besi. Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, mantan Direktur Utama PT Taspen (Persero), kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah diduga menggelapkan dana investasi senilai Rp1 triliun.

Antonius Kosasih, yang lahir pada 12 Juli 1970 di Jakarta, dikenal sebagai sosok ekonom cerdas dengan latar belakang akademik mentereng. Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1992 ini melanjutkan pendidikannya di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia pada 2006. Kariernya pun cemerlang, dari Direktur Keuangan di Perhutani, Komisaris Utama di Wika Realty, hingga akhirnya memimpin PT Taspen, lembaga yang mengelola dana pensiun bagi para ASN dan pejabat negara.

Namun, di balik kesuksesan itu, Kosasih ternyata memiliki “bakat lain” yang tidak tertulis di CV-nya. Ia diduga menjadi dalang di balik hilangnya dana investasi sebesar Rp1 triliun yang seharusnya menjadi jaminan masa depan para pensiunan.

Investasi Fiktif, Kerugian Nyata

Skandal ini bermula dari keputusan PT Taspen menanamkan investasi pada RD I-Next G2, sebuah reksadana yang dikelola oleh PT Insight Investment Management (PT IIM). Dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan para pensiunan justru mengalir ke jalur gelap yang hingga kini masih dalam penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akibatnya, negara mengalami kerugian hingga Rp200 miliar.

Angka ini bukan jumlah kecil. Jika digunakan dengan benar, dana tersebut bisa digunakan untuk membangun sekolah, memperbaiki fasilitas kesehatan, atau bahkan memberi insentif bagi tenaga honorer. Namun, alih-alih bermanfaat bagi masyarakat, uang itu justru diduga memperkaya segelintir elite yang hidup dalam kemewahan.

Kejatuhan Sang “Maestro Keuangan”

Setelah penyelidikan panjang, KPK akhirnya menahan Kosasih pada 8 Januari 2025. Ia kini mendekam di Rutan Cabang Gedung KPK Merah Putih, tempat bagi para koruptor kelas kakap.

Kehidupan Kosasih berubah drastis. Dari ruang kantor mewah ber-AC dengan pemandangan kota, kini ia harus puas dengan ruangan sempit berjeruji besi. Dari mengelola dana triliunan rupiah, kini ia harus menghadapi kenyataan sebagai tersangka kasus korupsi yang mencoreng namanya.

Skandal ini menjadi pengingat betapa rentannya keuangan negara jika dikelola oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pensiunan yang kini harus bertahan hidup dengan dana terbatas, kasus ini adalah pukulan telak.

Antonius Kosasih mungkin dulu dipuja sebagai ahli investasi, tetapi kini ia menjadi simbol keserakahan yang merugikan banyak orang. Masyarakat kini hanya bisa berharap agar kasus ini diusut tuntas dan dana yang hilang dapat kembali kepada mereka yang berhak.

Sementara itu, bagi Kosasih, mungkin ini adalah waktu untuk merenungkan segala perbuatannya. Atau, siapa tahu, ia justru tengah menyusun strategi “investasi baru” dari balik jeruji.

Ratusan Jamaah Laksanakan Salat Idulfitri 1446 H di Halaman Kantor BSIP Jateng

SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Sebanyak 400 jamaah memadati halaman Kantor Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Tengah di...

More Articles Like This