Sabtu, April 19, 2025
No menu items!

Dari Mogok Sekolah hingga Raih Beasiswa ke Jepang dan Jadi Manajer Muda: Kisah Orang Tua Inspiratif yang Tak Menyerah

Must Read

JAKARTAMU.COM | “Punya anak tiga tapi tidak ada yang suka sekolah, lalu bagaimana nanti masa depannya?”

Pertanyaan penuh kekhawatiran itu pernah begitu nyata menghantui pasangan orang tua ini. Namun siapa sangka, dari sebuah titik nyaris putus asa itulah tumbuh kisah luar biasa tentang perjuangan, kesabaran, dan keteguhan dalam mendampingi anak-anak menemukan jalan hidup mereka sendiri.

Adalah seorang ibu yang membagikan kisah perjuangan keluarganya melalui sebuah tayangan talkshow di kanal YouTube. Anak pertamanya memutuskan untuk mogok sekolah saat duduk di bangku kelas 3 SMP.

Sebuah fase penuh tekanan dan keraguan menyelimuti keluarga. Dalam masyarakat kita, pendidikan formal sering dianggap satu-satunya jalan menuju masa depan cerah. Maka ketika anak tak lagi mau bersekolah, kecemasan dan stigma pun datang bertubi-tubi.

Namun, alih-alih memaksa, kedua orang tua ini memilih jalan yang berbeda: pendekatan emosional yang hangat, dialog terbuka, dan pendampingan penuh kasih. Mereka tidak memarahi, tidak membanding-bandingkan, dan tidak menghakimi. Justru mereka memberikan ruang bagi sang anak untuk mengenali dirinya, potensi, dan minatnya. Hasilnya? Beberapa tahun kemudian, sang anak mampu bangkit, membuktikan kemampuan dirinya, dan akhirnya berhasil meraih beasiswa S2 dan S3 di Jepang, sebuah pencapaian luar biasa di panggung pendidikan dunia.

Kisah ini tak berhenti sampai di situ. Anak kedua dan ketiga juga sempat mengikuti jejak sang kakak: mogok sekolah. Tentu bukan perkara mudah bagi orang tua untuk menghadapinya. Tapi sekali lagi, dengan pola pendekatan yang sama—tanpa kekerasan, tanpa paksaan, dan tetap penuh perhatian—dua anak tersebut pun berhasil menemukan arah hidupnya.

Anak kedua kini telah memiliki usaha sendiri yang dikelola dengan tanggung jawab dan semangat kewirausahaan. Sementara anak ketiga, dengan tekad dan kerja keras, kini telah menjabat sebagai manajer di usia 22 tahun, prestasi yang tidak banyak diraih bahkan oleh lulusan perguruan tinggi sekalipun.

Kisah inspiratif ini dibagikan secara luas melalui dua bagian talkshow yang bisa disaksikan secara daring:

Bagian 1 – Anak Pertama: Perjalanan dari mogok sekolah hingga meraih beasiswa S2 dan S3 di Jepang. Sebuah bukti bahwa jalan menuju sukses tidak harus selalu melalui jalur konvensional.

Bagian 2 – Anak Kedua dan Ketiga: Keduanya sempat menolak sekolah, namun akhirnya menemukan potensi besar dalam diri mereka. Yang satu sukses merintis bisnis mandiri, dan yang lainnya menjadi manajer muda di usia 22 tahun.

Kisah nyata ini bukan sekadar tentang anak-anak yang berhasil meski sempat menolak sekolah. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang orang tua yang tidak menyerah, yang bersedia berubah dan mendampingi anak-anaknya dalam mencari jati diri dan masa depan mereka sendiri.

Dari cerita ini, kita belajar bahwa kesabaran, cinta, dan doa tidak pernah sia-sia. Bahwa tidak semua anak harus dipaksakan melalui satu jalur yang sama. Bahwa menjadi orang tua berarti menjadi sahabat, pendengar, sekaligus pelita dalam perjalanan panjang kehidupan anak-anak.

Semoga kisah ini menjadi cermin harapan dan inspirasi, terutama bagi orang tua yang sedang mengalami fase sulit dalam mendidik anak-anak mereka. Karena pada akhirnya, setiap anak adalah pribadi unik dengan jalannya masing-masing menuju kesuksesan.

Tapak Suci Gelar Peletakan Batu Pertama Padepokan di Yogyakarta

YOGYAKARTA, JAKARTAMU.COM | Dalam upaya memperkuat fondasi pembinaan kader dan pelestarian seni bela diri warisan Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Perguruan...
spot_img

More Articles Like This