Minggu, Februari 23, 2025
No menu items!

Darurat Limbah Pangan: RI Menjadi Penghasil Sampah Makanan Terbesar di Asia Tenggara

Must Read

JAKARTAMU.COM | Indonesia menghadapi krisis limbah pangan yang serius, menempatkannya sebagai negara dengan produksi sampah makanan terbesar di Asia Tenggara. Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) dalam “Food Waste Index 2021”, Indonesia menghasilkan sekitar 20,93 juta ton sampah makanan setiap tahunnya.

Data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan bahwa antara tahun 2000 hingga 2019, Indonesia membuang sekitar 23 hingga 48 juta ton makanan per tahun. Ini setara dengan 115 hingga 184 kilogram per kapita per tahun. Ironisnya, di tengah tingginya angka limbah pangan ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami kekurangan pangan dan gizi.

Dampak ekonomi dari limbah makanan ini sangat signifikan. Bappenas memperkirakan kerugian ekonomi akibat food loss dan food waste mencapai Rp213 triliun hingga Rp551 triliun per tahun, atau sekitar 4-5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Secara global, Indonesia juga menempati posisi yang mengkhawatirkan. Data UNEP menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat keempat dunia dalam hal sampah makanan rumah tangga, dengan total 20,94 juta metrik ton pada tahun 2020. Negara-negara dengan limbah makanan lebih tinggi adalah China (91,65 juta metrik ton), India (68,76 juta metrik ton), dan Nigeria (37,94 juta metrik ton).

Tingginya angka limbah pangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk inefisiensi dalam rantai pasok makanan, kebiasaan konsumsi masyarakat, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya mengurangi sampah makanan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengedukasi, mengoptimalkan distribusi pangan, serta menerapkan praktik konsumsi yang lebih bijak. (Dwi Taufan Hidayat)

Kisah Sr. Colleta: Biarawati Katolik Lulus PPG di UMS, Merajut Harmoni dalam Dunia Pendidikan

JAKARTAMU.COM | Kisah Sr. M. Colleta AK, S.Pd., Gr., seorang biarawati Katolik yang berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG)...

More Articles Like This