JAKARTAMU.COM | Pada awal abad ke-20, mobil listrik telah hadir dan bahkan cukup populer di kalangan profesional seperti dokter dan masyarakat kelas atas. Salah satu model yang menonjol pada masa itu adalah Detroit Electric Model D, yang diproduksi oleh Anderson Electric Car Company antara tahun 1907 hingga 1939. Perusahaan ini berhasil memproduksi sekitar 13.000 unit mobil listrik selama periode tersebut.
Detroit Electric Model D menawarkan berbagai fitur inovatif yang membuatnya unggul dibandingkan mobil berbahan bakar bensin pada masanya. Salah satu keunggulannya adalah jangkauan perjalanan yang mencapai sekitar 340 km dalam sekali pengisian baterai timbal-asam yang dapat diisi ulang—sebuah pencapaian luar biasa untuk teknologi saat itu. Meskipun kecepatan maksimumnya hanya sekitar 32 km/jam, hal ini sudah memenuhi standar kecepatan normal pada era tersebut.
Kepraktisan penggunaan juga menjadi daya tarik utama Detroit Electric Model D. Di saat banyak mobil bensin memerlukan pengoperasian manual yang rumit, seperti memutar tuas engkol untuk menyalakan mesin, pengendara Detroit Electric cukup menyalakan kendaraan dan langsung dapat melaju tanpa kesulitan. Selain itu, desainnya yang elegan menampilkan jendela kaca melengkung—fitur yang jarang ditemui pada masa itu karena proses produksinya yang kompleks dan mahal. Namun, Anderson Electric Car Company tetap menghadirkannya untuk memberikan estetika modern dan mewah bagi pengguna.
Pada masa kejayaannya, Detroit Electric menjadi merek mobil listrik terlaris di Amerika Serikat, mengalahkan pesaing seperti Baker Electric. Namun, seiring berjalannya waktu, dominasi mobil berbahan bakar bensin mulai menggeser popularitas mobil listrik. Mobil bensin menawarkan tenaga lebih besar, kecepatan lebih tinggi, dan—dengan perkembangan teknologi—biaya produksi yang lebih rendah, sehingga lebih terjangkau bagi konsumen. Akibatnya, permintaan terhadap mobil listrik menurun, dan produksi Detroit Electric akhirnya dihentikan pada tahun 1939.
Detroit Electric Model D dapat dianggap sebagai inovasi yang lahir sebelum waktunya. Jika teknologi dan infrastruktur pendukungnya berkembang lebih cepat, mungkin sejarah otomotif dunia akan berbeda. Kini, di era kebangkitan mobil listrik modern, kita sebenarnya sedang melanjutkan visi yang pernah dirintis oleh Detroit Electric lebih dari seabad yang lalu. (Dwi Taufan Hidayat)
