Senin, Februari 24, 2025
No menu items!

Di Bawah Pohon Rindang (8): Bayang-Bayang Masa Lalu

Must Read

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

Di tengah kegelisahan itu, Revan mencoba mencari pelarian dengan bekerja lebih keras. Ia kembali bergabung dengan Arga dan Fikri, tetapi sikapnya berbeda. Ia lebih pendiam, sering terlihat melamun.

“Van, kamu baik-baik saja?” tanya Fikri suatu hari.

“Baik,” jawab Revan singkat, tetapi nada suaranya tidak meyakinkan.

Fikri memutuskan untuk tidak mendesaknya. Ia tahu, setiap orang punya waktu dan caranya sendiri untuk membuka diri.

Namun, suatu malam, ketika Fikri sedang membereskan berkas-berkas di ruang kerja, ia menemukan sesuatu yang mencurigakan di komputer Revan. Sebuah folder dengan nama “Private” yang terkunci dengan password.

Rasa ingin tahu membuat Fikri mencoba membuka folder itu, tetapi ia tahu, ini bukan haknya. Ia memutuskan untuk membicarakannya langsung dengan Revan.

“Van, aku nggak sengaja lihat folder di komputermu. Apa ada yang kamu sembunyikan dari kami?”

Revan menatapnya tajam. “Itu urusanku, Fik. Jangan ikut campur.”

“Tapi kalau itu sesuatu yang penting, atau kalau kamu dalam masalah, kami bisa bantu,” desak Fikri.

Revan menghela napas panjang. Ia terlihat ragu, namun akhirnya berkata, “Fik, ada hal-hal yang lebih baik tidak diketahui orang lain.”

Fikri diam sejenak. Ia tidak ingin memaksa, tetapi nalurinya mengatakan ada sesuatu yang besar di balik sikap Revan.

Sementara itu, di tempat lain, Lila masih dihantui oleh bayang-bayang masa lalu yang mulai mengejarnya. Kehidupan mewah yang ia bangun kini terasa rapuh, seakan bisa runtuh kapan saja.

Dina yang selalu haus akan gosip, semakin gencar mencari celah untuk membuka rahasia orang lain. Ketika ia mendengar kabar bahwa Revan menyimpan sesuatu, ia tahu bahwa ini adalah kesempatan emas.

Dalam diam, Dina mulai menyelidiki. Ia menghubungi kenalannya yang bisa meretas sistem, berharap bisa mendapatkan akses ke komputer Revan. Jika ada sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menjatuhkan orang lain, ia tidak akan ragu untuk melakukannya.

Namun, ia tidak menyadari bahwa semakin dalam ia menggali, semakin banyak rahasia yang terungkap. Rahasia yang bukan hanya tentang Revan, tetapi juga tentang seseorang yang sangat dekat dengannya—seseorang yang selama ini ia kira hanya figur sampingan dalam permainan besar ini.

Di sisi lain, Rani masih berusaha menghadapi kenyataan pahit tentang suaminya. Setelah mengetahui tentang perselingkuhan dan konspirasi yang melibatkan suami-suami mereka, ia merasa dunia yang ia kenal perlahan runtuh.

Ia memutuskan untuk bertemu dengan Lila, berharap bisa menemukan sedikit ketenangan dalam percakapan mereka. Namun, saat mereka bertemu di bawah pohon rindang, Lila tampak lebih gelisah dari biasanya.

“Kamu kenapa?” tanya Rani hati-hati.

Lila terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara pelan, “Aku merasa suamiku menyembunyikan sesuatu yang lebih besar dari yang aku duga.”

Rani menatapnya dengan cemas. Ia tahu perasaan itu. Perasaan bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai pasangan hidup ternyata memiliki sisi gelap yang tak pernah mereka ketahui.

Tanpa mereka sadari, malam itu, di bawah pohon rindang yang selama ini menjadi saksi bisu banyak peristiwa, mereka telah melangkah lebih dalam ke dalam pusaran rahasia yang lebih besar dari yang mereka bayangkan.

Dan ketika fajar menyingsing, kehidupan mereka tidak akan pernah sama lagi.(Bersambung)

Keanehan dalam Kepailitan Sritek: Dana Misterius dan Aset yang Menghilang

JAKARTAMU.COM | Kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritek) semakin diselimuti misteri setelah ditemukan dana sebesar Rp150 miliar dalam...

More Articles Like This