JAKARTAMU.COM | Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, yang lahir dengan nama lengkap Muhammad Sirajuddin Syamsuddin pada 31 Agustus 1958 di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah seorang cendekiawan Muslim terkemuka di Indonesia. Beliau dikenal luas sebagai pemimpin organisasi Islam besar, akademisi, dan penggagas lembaga pendidikan Islam modern.
Latar Belakang Pendidikan dan Karier
Perjalanan pendidikan Din Syamsuddin dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah Nahdlatul Ulama di Sumbawa Besar. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, yang terkenal dengan pendekatan pendidikannya yang progresif dan modern. Setelah menyelesaikan pendidikan di Gontor, Din Syamsuddin melanjutkan studi sarjana di Fakultas Ushuluddin, jurusan Perbandingan Agama, di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta), lulus pada tahun 1980. Beliau kemudian meraih gelar magister dan doktor dalam bidang yang sama.

Karier organisasi Din Syamsuddin sangat cemerlang. Beliau menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah selama dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2010-2015. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada tahun 2014. Kepemimpinannya di berbagai organisasi Islam menunjukkan dedikasinya dalam memajukan umat Islam di Indonesia.
Pendirian Pesantren Modern Internasional Dea Malela
Salah satu kontribusi monumental Din Syamsuddin dalam bidang pendidikan adalah pendirian Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Dusun Pamangong, Sumbawa Besar, NTB. Pesantren ini diresmikan pada 9 Februari 2016 dan didedikasikan untuk mengenang Ismail Dea Malela, seorang ulama dan pejuang kebangsaan asal Gowa, Sulawesi Selatan, yang hijrah ke Sumbawa pada pertengahan abad ke-18. Pendirian pesantren ini merupakan bentuk apresiasi dan dedikasi Din Syamsuddin terhadap perjuangan Dea Malela dalam menyebarkan Islam di wilayah tersebut.
Pesantren Modern Internasional Dea Malela dirancang sebagai lembaga pendidikan Islam bertaraf internasional yang mengintegrasikan kurikulum agama dengan ilmu pengetahuan modern. Fokus utama pesantren ini adalah mencetak generasi Muslim yang tidak hanya memahami ajaran Islam secara mendalam, tetapi juga memiliki wawasan global dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman. Kurikulum pesantren ini mencakup pengajaran bahasa asing seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta penekanan pada pengembangan keterampilan praktis seperti kepemimpinan dan organisasi.
Lokasi pesantren yang berada di daerah terpencil di Sumbawa menunjukkan komitmen Din Syamsuddin dalam memajukan pendidikan di daerah-daerah yang kurang terjangkau. Meskipun menghadapi tantangan geografis, pesantren ini diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan Islam yang unggul dan mampu menarik minat santri dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.
Pandangan dan Kontribusi dalam Pendidikan Islam
Din Syamsuddin dikenal sebagai pemikir Islam yang progresif. Beliau menekankan pentingnya pendidikan pesantren dalam membekali santri dengan dasar-dasar ilmu keislaman serta keterampilan praktis yang dibutuhkan di era modern. Menurutnya, penguasaan bahasa asing dan keterampilan organisasi adalah alat penting dalam menghadapi tantangan global.
Selain itu, Din Syamsuddin juga menyoroti karakteristik pesantren Muhammadiyah yang mengusung konsep “Islam Berkemajuan”. Konsep ini menekankan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin adalah sosok yang memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Melalui pendirian Pesantren Modern Internasional Dea Malela, beliau menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi Muslim yang berwawasan luas, menguasai ilmu pengetahuan modern, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Kontribusinya dalam berbagai bidang, baik sebagai pemimpin organisasi Islam maupun sebagai pendidik, menjadikan beliau sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan Islam di Indonesia.