Selasa, Februari 4, 2025
No menu items!

Direktur Utama Danantara Muliaman D. Hadad: Kita Ingin Bersaing di Tingkat Global

Must Read

JAKARTAMU.COM | Tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia terbilang sangat berat. Defisit neraca APBN kian hari makin melebar dengan tingkat utang negara yang makin menggunung. Belum lagi kewajiban membayar utang negara yang besar nan mencekik leher. Sebagai negara merdeka, berdaulat dan kaya raya,  Indonesia tidak pantas menderita seperti saat ini.

Indonesia saat ini seperti kakek tua  yang ringkih namun kaya raya. Tentu saja ada yang salah dalam desain makro tata kelola negara selama ini. Presiden Prabowo bilang, Indonesia mengalami banyak paradoks; negaranya kaya, namun rakyatnya miskin, negaranya kaya, namun banyak utang, negaranya kaya, namun rakyatnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Demi usaha melenyapkan paradoks-paradoks itu, Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk bekerja serius menata ekonomi Indonesia, salah satunya dengan memperbaiki kinerja BUMN yang selama ini kontibusinya pada APBN kecil sekali.

Prabowo membentuk badan baru bernama Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau disingkat Danantara.

Sejalan dengan tekad Prabowo itu, wartawan senior Jakartamu.com, Fathorrahman Fadli menemui Direktur Utama Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad di sela-sela kesibukannya di kantornya. Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang mendasari berdirinya Danantara, dan seperti apa kelak profil kelembagaannya?

Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini ada begitu banyak tantangan yang terjadi di

tingkat global dan nasional, seperti misalnya tantangan geopolitik dan krisis pangan. Di

tengah semua tantangan itu, Danantara Indonesia sebagai badan sovereign fund didirikan untuk mengonsolidasikan dan mengoptimalkan potensi kebermanfaatan asset negara non-APBN.

Hadirnya Danantara Indonesia bertujuan untuk mempercepat transformasi  ekonomi Indonesia dan meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Apakah Danantara akan mengelola aset BUMN yang sudah ada, mekanismenya  seperti apa?

Danantara Indonesia akan mengkonsolidasikan kemudian mengoptimalkan (leveraging) aset-aset negara non-APBN yang selama ini dikelola oleh sejumlah lembaga secara terpisah.

Tiga pilar utama dalam pengelolaan aset yang kami terapkan adalah: optimalisasi return,  penerapan tata kelola yang baik dan transparan, serta manajemen risiko yang terukur.

Terkait interseksi tugas dan wewenang antara Danantara dengan Kementerian BUMN, bagaimana caranya agar tidak overlap wewenang dan kebijakan?

Danantara Indonesia akan bekerja berdampingan dan saling melengkapi dengan Kementerian BUMN sesuai dengan payung hukum yang ditetapkan, guna memastikan BUMN dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dari mana dana operasional kelembagaan Danantara diperoleh? Apakah akan mengambil  dana APBN atau dana BUMN yang berupa cash money?

Dana operasional kelembagaan Danantara Indonesia akan diperoleh dari return portofolio  kinerja BUMN. Dana APBN akan digunakan jika ada penugasan khusus kepada BUMN.

Apakah Anda optimistis dapat mengemban amanah Presiden yang berat ini?

Bapak Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan tiga arahan terkait pembentukan  Danantara Indonesia.  Pertama, Bapak Presiden menginginkan agar setiap aset dan sumber daya negara dapat dikelola dengan baik dan tepat, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kedua, Bapak Presiden ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas; yang mencakup modernisasi infrastruktur, peningkatan daya saing industri, dan pengembangan sumber daya manusia.

Ketiga, Bapak Presiden ingin menyatukan kekuatan dan mengkonsolidasikan entitas BUMN strategis agar dapat dimaksimalkan dalam mendukung pencapaian target dan program pemerintah.  Dalam hal ini, saya optimistis Danantara Indonesia, dengan senantiasa mengedepankan praktik-praktik tata kelola yang baik serta manajemen risiko yang terukur, transparan,  akuntabel, dan terpercaya, akan dapat mewujudkan target dan arahan dari Bapak Presiden.

Danantara dikabarkan akan mencontoh Lembaga serupa misalnya Khazanah di Malaysia dan Temasek di Singapura? Apa memang kedua lembaga tetangga itu menjadi benchmark? Kalau berbeda, kira-kira apa saja yg prinsipil?

Danantara Indonesia telah melakukan benchmarking dan kajian mendalam terhadap lembaga-lembaga serupa di negara-negara maju. Tidak hanya Temasek (Singapura) dan  Khazanah (Malaysia), tetapi juga Mubadala (UAE), ADQ (UAE), ADIA (UAE), dan QIA  (Qatar). Masing-masing lembaga memiliki pendekatan yang berbeda, dan Danantara  Indonesia mengadopsi praktik terbaik yang relevan dari setiap institusi tersebut.

Dalam pembentukan Danantara Indonesia, praktik-praktik terbaik ini disesuaikan dengan  kebutuhan nasional, tantangan yang dihadapi Indonesia, serta konteks ekonomi domestik.

Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan Danantara Indonesia mampu menjalankan mandatnya secara optimal dan menjadi institusi yang berdaya saing di tingkat global.

Menhut Cabut Izin Kelola 1/2 Juta Hektare Hutan: Bisa Dikelola Danantara

JAKARTAMU.COM | Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mencabut Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) 18 perusahaan. Ini dilakukan setelah...

More Articles Like This