Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di pagi yang cerah, sinar pun merekah,
Kulantunkan doa, sepenuh pasrah.
Ya Allah, Engkau Maha Mulia,
Dengar pinta hamba dalam nestapa dan bahagia.
Lapangkan hati yang penuh beban,
Teduhkan jiwa dalam ketenangan.
Sehatkan raga, kuatkan langkah,
Agar tetap teguh di jalan penuh berkah.
Bahagiakan keluarga dalam kasih-Mu,
Jadikan anak-anak cahaya di rumah-Mu.
Tumbuhkan akhlak yang shalih dan santun,
Agar kelak hidup penuh rahmat dan tuntun.
Limpahkan rezeki seluas samudera,
Berkah yang tak henti mengalir sentosa.
Mudahkan urusan, jauhkan derita,
Kabulkan harapan dalam sebaik-baik cara.
Jauhkan dari fitnah dan prasangka,
Lisan yang tajam, hati yang luka.
Lindungi dari musibah yang menyapa,
Agar tetap tegak dalam ridha-Mu selamanya.
Terimalah amal dengan kasih-Mu,
Ampuni khilaf dalam langkah yang lalu.
Kelak, ya Rabb, jika waktu telah tiba,
Jadikan kami penghuni surga-Mu selamanya.
Renungan di Ujung Senja
Seindah mentari di ufuk fajar,
Kelak tenggelam di balik sadar.
Semegah istana menjulang tinggi,
Esok menjadi debu yang tak berarti.
Dunia ini hanya bayang semu,
Hari ini gemilang, esok berlalu.
Kebanggaan yang dulu dipuja,
Kini tersisa dalam gulita.
Pernahkah kau lihat sampah berserak,
Sisa kemewahan yang kini tergeletak?
Dahulu direbut, dibanggakan,
Kini lenyap, terlupakan.
Lantas, masihkah kita terbuai fana?
Lalai beribadah demi dunia semata?
Padahal ada kehidupan abadi menanti,
Lebih indah dari gemerlap ilusi ini.
Wahai jiwa yang haus makna,
Jangan tertipu fatamorgana.
Kejarlah ridha-Nya yang hakiki,
Sebelum dunia benar-benar pergi.
