WELERI, JAKARTAMU.COM | Masjid Annur Weleri menjadi saksi dari gerakan literasi berbasis spiritual dalam acara Doa in Action: Pendekar Pena. Acara ini menghadirkan dua tokoh inspiratif, Arief Budiman & Khafid Sirotudin, yang dikenal sebagai pejuang literasi dan aktivis dakwah.
Kegiatan yang dimulai pukul 14.30 WIB ini bukan sekadar diskusi intelektual, tetapi juga momentum untuk meluncurkan “Annur-Publishing”, sebuah wadah penerbitan yang diharapkan menjadi lokomotif peradaban literasi berbasis masjid. Dalam acara ini, peserta diajak untuk menggali urgensi literasi dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan beradab, seiring dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Dalam sambutannya, Arief Budiman menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat peradaban, bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat keilmuan yang melahirkan para cendekiawan Muslim. Sementara itu, Khafid Sirotudin mengajak peserta untuk menjadikan menulis sebagai bagian dari ibadah, karena “pena adalah warisan para ulama dan sarana dakwah yang tak lekang oleh zaman.”
Momentum ini semakin bermakna dengan seruan wakaf literasi, mengingatkan bahwa sedekah ilmu melalui buku, tulisan, dan karya intelektual memiliki dampak jangka panjang bagi umat. Dengan tagline “Membangun Peradaban Literasi dari Masjid”, kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik gerakan literasi berbasis spiritual yang lebih luas.
Tak hanya diisi dengan diskusi dan tausiyah, acara ini ditutup dengan salat Ashar berjamaah, sebagai simbol bahwa literasi dan spiritualitas harus berjalan beriringan.
Seiring dengan datangnya bulan suci Ramadan, pertanyaan reflektif pun digaungkan:
“Ramadan sebentar lagi, sudahkah kita wakaf hari ini?”
Mari tinggalkan jejak kebaikan abadi. Laksanakan segera wakaf literasi!
Dwi Taufan Hidayat
