JAKARTAMU.COM | Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menetapkan Imam Teguh Saptono sebagai direktur utama. Ia diketahui banyak berkiprah di bidang keuangan syariah, hingga aktif di gerakan keislaman.
Sebagaimana diketahui, Bank Muamalat telah melaksanakan RUPSLB pada Rabu, (11/12/2024). Adapun salah satu mata acara RUPSLB tersebut adalah Perubahan susunan pengurus Perseroan.
Pelaksana Tugas Komisaris Utama Bank Muamalat selaku pemimpin rapat Andre Mirza Hartawan mengucapkan terima kasih kepada pengurus lama atas kontribusinya kepada Bank Muamalat selama ini, serta mengucapkan selamat bergabung kepada pengurus perseroan yang baru.
“Semoga jajaran pengurus perseroan yang telah mendapat amanah dapat mengimplementasikan strategi pertumbuhan bisnis Bank Muamalat yang berkelanjutan, serta senantiasa menjalankan perusahaan dengan tata kelola yang baik,” ujarnya, Rabu (11/12/2024).
Lantas, siapa Imam Teguh Saptono? Berikut profil singkatnya dikutip dari berbagai sumber:
Imam Teguh Saptono lahir di Jakarta pada tahun 1969. Ia memiliki perjalanan karir yang panjang di sektor perbankan dan keuangan syariah.
Ia menempuh pendidikan di IPB University dan meraih gelar Sarjana Pertanian pada tahun 1992, Magister Manajemen Agri Bisnis pada tahun 1994, serta Doktor dalam bidang Manajemen Bisnis pada tahun 2011.
Melansir Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) University, karirnya dimulai sebagai Trainee for Management Instructor di PT Garuda Indonesia sebelum bergabung dengan PT Bank BNI pada tahun 1996. Selama bekerja di Bank BNI, ia memegang berbagai posisi strategis, termasuk Senior Asisten Manajer Hubungan Investor Bidang Riset Pasar Modal dan Pengembangan Bank.
Pada tahun 2008, Imam memulai karir di lembaga keuangan syariah sebagai Wakil Koordinator Unorganic Growth Project. Pada tahun 2015, ia diangkat sebagai Direktur Utama PT Bank BNI Syariah (sekarang merger menjadi BSIP. Pada akhir masa kepemimpinannya atau akhir 2016, BNI Syariah mencatat pertumbuhan laba sebesar 21,38% secara tahunan (yoy).
Selain pengalaman profesional, Imam juga dikenal aktif di gerakan Islam 212. Setelah hengkang dari BNI Syariah, Iman sempat menjadi Ketua I, Bidang Bisnis Koperasi Syariah (KS) 212. Sebagaimana diketahui, KS 212 lahir setelah adanya Aksi Bela Islam 212 yang diinisiasi untuk menuntut dipenjarakannya Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok.
Selain itu, Imam menjabat sebagai Direktur Utama PT Trihamas Finance Syariah pada tahun 2018. Ia pun tercatat sebagai Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), sebuah lembaga negara independen yang berfokus pada pengembangan dan pemajuan perwakafan di Indonesia.