Senin, Maret 10, 2025
No menu items!
spot_img

Film Djuanda Sarana Memahami Perjuangan Kader Muhammadiyah

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Film ”Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia” ditayangkan di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendikia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (8/3/25). Penayangan perdana film biopik tersebut di Jakarta, merupakan bagian rangkaian kegiatan pada hari ketiga Pengkajian Ramadan 1446 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Lebih dari 500 warga persyarikatan Muhammadiyah dari Jakarta, Banten, Jawa Barat hingga Sumatera menyaksikan film produksi Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LSB PP Muhammadiyah) dan Mix Production ini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed yang turut menyaksikan penayangan perdana film Djuanda mengatakan bahwa perjuangan bahwa Ir. Djuanda untuk kedaulatan Indonesia sebagai negara kepulauan sangat penting.

Baca juga: Film Djuanda, Tokoh Muhammadiyah Pemersatu Laut Indonesia Segera Tayang

“Tanpa perjuangan itu wilayah Indonesia tidak bisa seluas sekarang. Kita tahu Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulau sekitar 17 ribu dan itu semua menjadi satu kesatuan,” ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini.

Mu’ti menyatakan Deklarasi Djuanda adalah tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Deklarasi ini menegaskan menyatunya daratan dan lautan sebagai kedaulatan wilayah Indonesia. Sebelum Deklarasi Djuanda, banyak laut Indonesia masih menjadi perairan bebas karena jarak satu ke pulau lainnya sangat jauh.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyebut Film berjudul Djuanda : Pemersatu Laut Indonesia menjadi sarana bagi siapa pun untuk memahami perjuangan kader Muhammadiyah. Foto/dok.umj

“Dengan adanya Deklarasi Djuanda maka wilayah Indonesia terhitung dari titik terluar pulau-pulau yang ada di Indonesia. Keberadaan pulau-pulau terluar ini sangat penting untuk kedaulatan negara kita,” tutur Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMJ ini.

Ucapan Terima Kasih untuk Film Djuanda

Perjuangan Djuanda sebagai tokoh bangsa dan kader Muhammadiyah harus menjadi teladan. Karena itu, dan Mu’ti berharap dari film ini bisa memberikan pelajaran dan pemahaman mengenai perjuangan kader Persyarikatan dalam kehidupan kebangsaan, keislaman, dan kemuhammadiyahan.

“Mudah-mudahan setelah menyaksikan film ini akan lahir Djuanda lain dari rahim kader perserikatan Muhammadiyah,” tambahnya.

Baca juga: Sang Surya di Atas Lautan, Lakon Djuanda Meriahkan Milad Ke-112 Muhammadiyah

Turut hadir cucu pertama Ir. Djuanda Kartawidjaja yakni Ismeth Wibowo yang dalam sambutannya mengungkapkan sedikit kisah kakeknya semasa hidup. Tak lupa Ismeth menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan mendukung sehingga film ini bisa tayang.

“Sejak muda, Pak Djuanda ini telah mengabdikan diri di Muhammadiyah sebagai kepala sekolah Muhammadiyah. Padahal saat itu, Djuanda ditawari mendapatkan gaji yang tinggi dari pemerintahan Belanda,” kenangnya.

Film Djuanda mengisahkan perjuangan Djuanda mulai masa sekolah dasar di lembaga pendidikan Belanda hingga pernah menduduki 17 posisi menteri dalam kabinet kepresidenan Soekarno. Puncaknya adalah “Deklarasi Djuanda”, tonggak penting dalam penegasan wilayah kedaulatan Indonesia.

spot_img

Ketika Nabi Ibrahim Menyuruh Ismail Menceraikan Istrinya

JAKARTAMU.COM | Nabi Ibrahim meninggalkan istrinya, Siti Hajar bersama Ismail yang masih bayi di padang tandus tanpa penghuni. Beruntunglah,...

More Articles Like This