SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) menggelar pertemuan koordinasi dalam rangka menghadapi Ramadan 1446 H serta menciptakan suasana kondusif menjelang pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang. Acara bertajuk “Temu Komunitas Dai Kota Semarang dalam Menghadapi Ramadan 1446 H/2025” ini berlangsung pada Selasa, 4 Februari 2025, di RM Sako, Jalan Singosari Raya 33, Semarang.
Kegiatan ini dipimpin oleh AM Jumai, Ketua FKSB Kota Semarang sekaligus Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LDK PWM) Jawa Tengah, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama serta dai di Kota Semarang. Dalam pertemuan tersebut, disepakati berbagai program dakwah dan sosial yang akan dijalankan selama Ramadan, termasuk pembinaan mualaf, penghapusan tato gratis, serta pendampingan bagi kaum hijrah dan mantan preman.
Fokus Program dan Gerakan Dakwah
Beberapa program utama yang akan dijalankan meliputi:
- Pembinaan mualaf melalui Mualaf Learning Center (MLC).
- Dakwah amar ma’ruf nahi munkar secara mobile dari masjid ke masjid.
- Pendampingan bagi kaum hijrah di Kota Semarang.
- Penguatan akidah umat melalui gerakan dakwah.
- Program penghapusan tato gratis sebagai bagian dari dakwah sosial.
- Sinergi dengan berbagai lembaga, termasuk Aparat Penegak Hukum (APH), untuk memperkuat gerakan dakwah.
Dalam pertemuan ini, juga dibahas daerah rawan penyakit masyarakat (pekat), seperti kawasan Genuk yang memerlukan sinergi antara ormas Islam, Gerakan Pemuda Ansor, dan Pemuda Muhammadiyah dalam gerakan penolakan judi togel.
Sinergi dengan Aparat dan Ormas Islam
AM Jumai menegaskan pentingnya kolaborasi antara ormas Islam dengan Polrestabes Semarang dalam menghadapi berbagai tantangan dakwah di kota ini. Dukungan terhadap Mualaf Learning Center (MLC) serta gerakan amar ma’ruf nahi munkar menjadi salah satu prioritas utama.
“Perlu ada sinergi yang lebih kuat antara komunitas dakwah dan aparat agar program pembinaan umat dapat berjalan efektif dan tepat sasaran,” ujar AM Jumai dalam pertemuan tersebut.
Selain itu, forum ini juga menyoroti perlunya audiensi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) guna memperkuat dakwah dan mengantisipasi gerakan pemurtadan yang dinilai cukup masif di Semarang.

Program Khusus: Pembinaan dan Penguatan Akidah
Beberapa program khusus yang akan dijalankan meliputi:
Pembinaan mantan preman agar dapat beradaptasi dengan kehidupan baru yang lebih baik.
Antisipasi gerakan pemurtadan, terutama dalam menghadapi fenomena tahun Zuberium 2025.
Pembinaan eks narapidana teroris (napiter) agar dapat kembali ke masyarakat dengan pemahaman agama yang lebih moderat.
Penguatan akidah sejak usia dini melalui edukasi berbasis komunitas.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat gerakan dakwah di Kota Semarang selama Ramadan 1446 H dan seterusnya. (Dwi Taufan Hidayat)