Rabu, Maret 19, 2025
No menu items!
spot_img

Gaza Kembali Mendidih, Serangan Udara Israel Tewaskan 326 Orang

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Wilayah Gaza, Palestina kembali menjadi medan pertempuran. Serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel pada Selasa (18/3/2025) pagi menewaskan sedikitnya 326 orang. Serangan ini menandai pelanggaran gencatan senjata dan memicu kecaman keras dari PBB dan berbagai negara diantaranya China, Negara-negara Eropa, dan Rusia.

Kepala badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengutuk keras serangan Israel yang menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak. Ia menyebut serangan tersebut sebagai “neraka di bumi” dan menyerukan agar gencatan senjata segera diberlakukan. Senada dengan Lazzarini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengecam serangan udara Israel dan meminta agar gencatan senjata dihormati kembali.

China “Turun Tangan” Cegah Tragedi Kemanusian

Pemerintah China, melalui Kementerian Luar Negeri, menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi terkini di Gaza. Mereka menyerukan agar Israel dan Palestina menghindari tindakan yang dapat memperparah situasi dan mencegah bencana kemanusiaan berskala lebih besar.

Eropa dan Rusia Kutuk Serangan Biadab

Negara-negara Eropa, termasuk Malta, Belgia, dan Swiss, mengecam keras serangan Israel. Perdana Menteri Malta, Robert Abela, menyebut serangan tersebut sebagai “biadab” dan menyerukan agar gencatan senjata segera diwujudkan.

Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot juga mengkritik serangan Israel dan banyaknya korban jiwa. Swiss menekankan pentingnya melindungi penduduk sipil dan menyerukan pembebasan sandera serta pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.

Sikap yang sama disampaikan Pemerintah Rusia dan menyerukan penghentian kekerasan yang menyebabkan kematian warga sipil dan kerusakan infrastruktur sosial. Kremlin menyatakan kekhawatiran bahwa serangan tersebut akan menyebabkan eskalasi spiral dan memantau situasi dengan sangat cermat.

Sementara Turki mengecam serangan tersebut sebagai “babak baru genosida” terhadap warga Palestina. Ankara mendesak masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas guna memastikan gencatan senjata ditegakkan dan bantuan kemanusiaan disalurkan.

Kekurangan Darah dan Pasokan Medis di Gaza

Kementerian Kesehatan Gaza dan rumah sakit di seluruh Jalur Gaza menyerukan warga Palestina untuk menyumbangkan darah karena kekurangan pasokan darah yang parah akibat tingginya jumlah korban luka.  Fasilitas kesehatan juga kekurangan pasokan medis dasar, seperti kain kasa dan obat pereda nyeri.

Selama 17 hari, otoritas Israel telah melarang masuknya truk bantuan, yang membuat para dokter menghadapi tantangan besar dalam merawat korban luka. Terbatasnya pasokan bahan bakar juga mengancam kelangsungan fasilitas medis di Gaza.

Empat Pejabat Gaza Ikut Tewas dalam Serangan Udara

Kantor media pemerintah Gaza menyebutkan bahwa empat pejabat tinggi pemerintah tewas dalam pemboman Israel, termasuk Kepala Pekerjaan Umum Issam al-Dalis, Wakil Menteri Kehakiman Ahmed al-Hatta, Wakil Menteri dalam Negeri Mahmoud Abu Watfa, dan Direktur Jenderal Dinas Keamanan Dalam Negeri Bahjat Abu Sultan.

Keluarga Sandera Israel Kecam Netanyahu

Keluarga sandera Israel mengecam serangan terbaru Netanyahu ke Gaza. Ibu dari tawanan Israel David dan Ariel Cunio, mengatakan dirinya ‘takut dengan apa yang mungkin terjadi’ setelah serangan tersebut. Ia memohon agar Israel menghentikan pertempuran, tetapi tidak digubris. Ia menuduh Netanyahu “tidak punya hati” dan bersedia mengorbankan nyawa lebih banyak tentara Israel di Gaza.

Hamas: Serangan Udara Hanya Dalih Netanyahu

Hamas mengatakan bahwa manuver Israel untuk mempersenjatai militernya dan menyerang Gaza hanyalah dalih untuk membenarkan kembalinya mereka ke perang. Hamas juga mengatakan ini alat politik Netanyahu melanggengkan kekuasaan.

spot_img

Dari Kaya Raya ke Jerat Kemiskinan: Kisah Pilu Desa Miliarder Sumurgeneng

JAKARTAMU.COM | Desa Sumurgeneng, yang terletak di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pernah menjadi sorotan nasional sebagai "Desa Miliarder." Pada...

More Articles Like This