JAKARTAMU.COM | PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) resmi menandatangani pembaruan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Rabu (23/10).
Penandatanganan pembaruan yang berlangsung di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir beserta jajaran, Halim Alamsyah Wakil Komisaris Utama Danamon, Daisuke Ejima, Direktur Utama Danamon, Herry Hykmanto Direktur Syariah dan Sustainability Finance Danamon, bersama dengan Muhammad Sirajuddin Syamsuddin Ketua Dewan Pengawas Syariah Danamon.
Pembaruan MoU ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin antara Danamon dengan PP Muhammadiyah sejak tahun 2012, dengan fokus utama pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, dan filantropi.
Danamon berkomitmen untuk mendukung digitalisasi Muhammadiyah dengan bekerjasama di beberapa lembaga amil zakat (LAZ) dan wakaf di bawah naungan Muhammadiyah, seperti Lazismu Pusat, Lazismu Aceh, Lazismu Makassar dan Wakafmu Pusat serta pengembangan sistem Pendidikan dan pembayaran di lingkungan perguruan tinggi dan sekolah agar kegiatan kegiatan sosial, filantropi dan pendidikan yang dilakukan oleh Muhammadiyah lebih efisien untuk kesejahteraan Masyarakat yang lebih luas serta didukung juga dengan program dana bantuan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik perluasan kerja sama dengan Danamon ini. Ia meminta kerjasama yang dibangun harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip good government. Selain itu juga harus profesionalitas, menjaga keamanannya, dan menjaga amanahnya.
“Bagi Muhammadiyah nilai-nilai utama itu harus berdampak pada kemajuan umat, tidak hanya secara ketaatan agama tapi juga kehidupan peradaban. Bagi kami agama juga harus mengurus kehidupan, tidak hanya yang bersifat sakral. Dan itu semua harus tetap moderat,” jelas Haedar.
Dunia perbankan bagi Muhammadiyah, lanjut Haedar, tidak hanya untuk urusan bisnis dan finansial, tapi juga menyentuh aspek sosial dan filantropi umat. Perbankan harus memberi manfaat sebanyak- banyaknya bagi umat, lebih-lebih UMKM harus diperhatikan serius, tidak hanya menjadi ‘sampiran’ kebijakan.
Haedar berharap sinergi antara Danamon dengan PP Muhammadiyah ini akan terus berlanjut sehingga peran Danamon dapat terus memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kebangkitan umat melalui optimalisasi implementasi ekonomi keumatan.
Sementara D. Ejima Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadap Muhammadiyah atas kepercayaan yang telah diberikan dalam kerja sama ini.
“Kerja sama yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade ini merupakan bukti dari komitmen kedua belah pihak untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kami berharap kesempatan ini dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi di masa depan, dan memperkuat hubungan yang telah terbina dengan baik selama ini,” harapnya.
Sementara Herry Hykmanto, Direktur Syariah dan Sustainability Finance Danamon, mengatakan MoU ini akan semakin memperkuat peran Danamon dalam mendukung ekosistem perbankan Muhammadiyah, khususnya dalam pengelolaan keuangan secara holistik.
“Dengan penandatanganan MoU ini, kami berharap dapat memperkuat ekosistem layanan perbankan untuk Muhammadiyah. Kami sangat optimis bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar, tidak hanya bagi Danamon, tetapi juga bagi warga Muhammadiyah,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Danamon berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan layanan digital dan inovasi perbankan yang akan memberikan kemudahan bagi semua pihak di lingkungan Muhammadiyah. Dengan semangat yang sama, Danamon dan Muhammadiyah siap menghadapi berbagai tantangan ke depan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui kerja sama yang berkelanjutan.
Dukungan juga diberikan kepada berbagai BPRS yang berada di bawah naungan Muhammadiyah melalui Solusi pembiayaan untuk pengembangan Lembaga, fasilitas maupun anggota Muhammadiyah (Pembiayaan Kepemilikan Rumah Syariah, Haji & Umrah, dan Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Syariah), serta literasi keuangan untuk membantu sustainabilitas dan resiliensi Muhammadiyah. (sumber)