Rabu, Februari 26, 2025
No menu items!

Haedar Nashir: Ekonomi Indonesia Harus di Depan Kapitalisme Barat

Must Read

MALANG, JAKARTAMU.COM | Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, menegaskan bahwa ekonomi adalah elemen penting majunya suatu peradaban maju. Menurutnya, sepanjang sejarah, kemajuan suatu bangsa selalu ditopang oleh kekuatan ekonomi, selain ilmu pengetahuan dan kualitas manusia itu sendiri.

“Kalau kita membaca sejarah tentang Plato dan sejarah peradaban Yunani kuno, hampir semua era—sejak Yunani, Romawi, Mesopotamia, Islam, Barat, hingga kawasan Timur Jauh—memperlihatkan bahwa ekonomi menjadi salah satu faktor utama dalam membangun peradaban,” ujar Haedar saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (26/2/2025).

Haedar menjelaskan, kebudayaan memiliki tujuh unsur utama, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, teknologi, kesenian, sistem kemasyarakatan, sistem religi, serta ekonomi dan mata pencaharian. Ketujuh unsur ini, jika dibangun secara sistematis dan kohesif, akan melahirkan peradaban yang maju.

Baca juga: Pesan Haedar Nashir: Mandat Politik Itu Demi Rakyat Bukan untuk Pribadi dan Kroni

Dalam konteks global saat ini, pergeseran geopolitik ekonomi dari Barat ke Timur semakin nyata, di mana negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan menunjukkan dominasi ekonomi yang semakin kuat. Ekonomi sebagai salah satu unsur kebudayaan yang membuat majunya peradaban telah terbukti di Barat.

Dia mengungkapkan bagaimana kapitalisme Barat dibangun dan terus dipupuk dengan menyitir buku klasik The Protestant Ethics and the Spirit of Capitalism karya Max Weber. Buku itu jelas menjabarkan Etika Protestan telah melahirkan kapitalisme yang saat ini menguasai perekonomian dunia.

Karena itu, Haedar berharap umat Islam dan bangsa Indonesia harus mengambil pelajaran dari sejarah ini agar dapat bersaing di panggung global.

“Jika kita, umat Islam dan bangsa Indonesia, ingin menjadi bangsa yang maju dan bersaing dengan bangsa lain, ekonomi Indonesia harus berada di depan kapitalisme Barat dan Amerika Serikat,” tegasnya.

Untuk sampai ke sana, Haedar menekankan pentingnya pemahaman ekonomi Islam yang progresif. Islam harus diproyeksikan sebagai agama yang positif, konstruktif, produktif, dan progresif. Dengan cara ini, umat Islam tidak hanya bisa mengejar ketertinggalan ekonomi, tetapi juga mampu menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.

Baca juga: Haedar Nashir Yakin Brian Yuliarto Mampu Majukan Pendidikan Tinggi

“Muhammadiyah sebenarnya sudah mempraktikkan sistem kehidupan yang pro-kehidupan. Konsep Islam yang berkemajuan harus mampu menawarkan solusi alternatif dalam sistem ekonomi, agar umat Islam tidak merasa cemas atau takut dalam melangkah,” kata Haedar.

Sebagai langkah konkret, Muhammadiyah terus mendorong pembelajaran dan pengamalan nilai-nilai Islam dalam sistem ekonomi, baik di lingkungan pendidikan, bisnis, maupun kehidupan sosial. Haedar mengajak generasi muda dan mahasiswa untuk memiliki pola pikir progresif dalam memahami dan membangun ekonomi Islam.

“Jika ingin mengubah nasib secara ekonomi, kita harus melakukan perubahan secara progresif. Perubahan ini mencakup cara pandang, perspektif, dan pemahaman kita terhadap Islam sebagai landasan kehidupan,” pungkasnya.

Konspirasi Yahudi: Kisah Pemilik Modal Internasional Mengatur Siasat Setan

JAKARTAMU.COM | Adolf Hitler (1889 – 1945) adalah Ketua Partai Nazi atau Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional. Tokoh kelahiran...

More Articles Like This