JAKARTAMU.COM | Tradisi halalbihalal telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri di Indonesia. Acara ini dikenal sebagai momen untuk saling memaafkan, berjabat tangan, serta mempererat hubungan antara keluarga, tetangga, teman, dan sesama umat Muslim. Uniknya, halalbihalal merupakan tradisi yang khas dan hanya ditemukan di Indonesia.
Hingga kini, tradisi ini masih berlangsung di berbagai lokasi setiap selesai Ramadan atau setelah Idulfitri. Acara halalbihalal umumnya diselenggarakan oleh keluarga, komunitas, lembaga, maupun instansi pemerintah, dengan tujuan saling bermaaf-maafan setelah menjalani ibadah puasa Ramadan.
Namun, meskipun sudah menjadi tradisi yang umum, penulisan istilah halalbihalal masih sering kali disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Banyak yang menulisnya secara tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, baik di media sosial, papan nama, maupun dalam latar belakang acara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halalbihalal didefinisikan sebagai tradisi saling memaafkan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan, yang biasanya dilaksanakan di aula atau auditorium oleh sekelompok orang. Penulisannya yang benar adalah serangkai tanpa spasi, yaitu halalbihalal, bukan halal bi halal atau halal bil halal yang sering ditemukan di beberapa tempat.
