JAKARTAMU.COM | Delegasi Hamas yang dipimpin Mohammad Darwish Kepala Dewan Syura Hamas, baru saja menyelesaikan kunjungan ke Mesir, Sabtu (8/4/2025). Dalam pertemuan dengan Mayor Jenderal Hassan Rashad, Kepala Badan Intelijen Umum Mesir, dibahas implementasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Kantor Media Hamas menyatakan pembicaraan berlangsung positif dan bertanggung jawab. Hamas menyampaikan terima kasih atas upaya Mesir, khususnya dalam menanggapi rencana “evakuasi” yang diusulkan pemerintah Amerika Serikat di bawah Donald Trump.
Hamas menekankan pentingnya rencana rekonstruksi Gaza seperti yang diusulkan Mesir dan hak rakyat Palestina untuk memiliki negara. Delegasi Hamas juga menegaskan perlunya menjaga semua ketentuan perjanjian gencatan senjata bertahap antara Perlawanan Palestina dan Israel.
Israel terus melanggar perjanjian, termasuk terkait pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan agresi terhadap warga sipil. Israel juga mengabaikan batas waktu negosiasi tahap kedua, yang akan membebaskan sandera Israel dan menciptakan gencatan senjata permanen di Gaza.
Hamas mendesak dimulainya segera negosiasi tahap kedua, pembukaan kembali perbatasan, dan akses bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza. Upaya menghidupkan kembali negosiasi terhambat oleh Israel.
Proposal yang didukung AS di akhir fase pertama selama 42 hari justru mengguncang perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Qatar, Mesir, dan pemerintahan AS sebelumnya.
Hamas juga menyetujui pembentukan komite urusan sipil di Jalur Gaza, seperti yang disampaikan kepada pejabat intelijen Mesir. Kerangka kerja “Komite Dukungan Komunitas” telah disepakati Fatah dan Hamas dalam pembicaraan yang disponsori Mesir, Desember 2024.
Komite ini, terdiri dari ahli Palestina independen dan tokoh nasional, akan mengelola Gaza hingga tercapainya rekonsiliasi Palestina dan pemilihan umum.
Langkah ini menunjukkan komitmen Hamas untuk stabilitas Gaza dan penyelesaian berkelanjutan bagi masyarakat Palestina. Dengan dukungan Mesir dan kesepakatan antar faksi, diharapkan rakyat Gaza merasakan dampak positifnya dalam waktu dekat.
Diolah dari beberapa sumber
