JAKARTAMU.COM | Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Di dalamnya, setiap muslim diberikan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan hati dari noda dosa, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebuah proses pembinaan ruhani yang menjadikan seorang hamba lebih mencintai Rabb-nya dan lebih taat dalam menjalankan perintah-Nya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)
Ayat ini menunjukkan bahwa keimanan yang sejati adalah ketika cinta seorang hamba kepada Allah melebihi kecintaan kepada segala sesuatu. Ramadhan adalah saat di mana kita melatih hati untuk menempatkan Allah sebagai prioritas utama dalam hidup, bukan hawa nafsu, bukan dunia, dan bukan pula kesenangan yang bersifat sementara.
Keimanan yang Meningkat Membawa Kedekatan dengan Allah
Keimanan bukanlah sesuatu yang statis. Ia bisa bertambah dan berkurang. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
الْإِيمَانُ يَزِيدُ وَيَنْقُصُ
“Iman itu bertambah dan berkurang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, di bulan Ramadhan, kita harus memanfaatkan setiap detik waktu untuk memperkuat keimanan agar bertambah dan tidak berkurang. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan keimanan di bulan suci ini:
- Memperbanyak Membaca dan Merenungi Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber petunjuk yang membawa cahaya ke dalam hati seorang mukmin. Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelas petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Membaca Al-Qur’an dengan hati yang khusyuk, memahami maknanya, serta mengamalkannya adalah cara terbaik untuk meningkatkan keimanan.
- Memperbanyak Doa dan Dzikir
Doa adalah senjata orang beriman. Rasulullah ﷺ bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah inti dari ibadah.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Di bulan Ramadhan, doa-doa kita lebih mustajab. Oleh karena itu, perbanyaklah doa kepada Allah agar diberikan keimanan yang semakin kuat. Salah satu doa yang bisa kita amalkan:
اللَّهُمَّ زِدْنِي إِيمَانًا وَيَقِينًا
“Ya Allah, tambahkanlah keimanan dan keyakinan dalam hatiku.”
Selain itu, memperbanyak dzikir kepada Allah dapat membersihkan hati dan meningkatkan keimanan. Allah berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Maka, jangan biarkan lisan kita kosong dari dzikir, baik itu tasbih (سُبْحَانَ اللَّهِ), tahmid (الْحَمْدُ لِلَّهِ), tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ), atau takbir (اللَّهُ أَكْبَرُ).
- Melakukan Shalat Malam (Qiyamullail) dengan Penuh Kekhusyukan
Shalat malam adalah ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang menghidupkan malam Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, marilah kita manfaatkan malam-malam Ramadhan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat malam, baik itu shalat tarawih, witir, maupun tahajjud.
- Menjaga Lisan dan Hati dari Perbuatan Sia-sia
Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang ia tahan.” (HR. Bukhari)
Maka, sebagai bagian dari peningkatan keimanan, kita harus menjaga lisan dari ghibah, fitnah, dan perkataan yang sia-sia.
- Bersedekah dan Berbuat Kebaikan
Sedekah adalah salah satu cara meningkatkan keimanan karena ia melatih hati untuk ikhlas dan peduli kepada sesama. Rasulullah ﷺ bersabda:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
Di bulan Ramadhan, pahala sedekah dilipatgandakan. Maka, jangan ragu untuk membantu sesama, baik dengan harta, tenaga, maupun kebaikan lainnya.
Penutup
Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan. Jadikan bulan ini sebagai ajang mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ibadah, dan menjauhi segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
Mari kita berdoa agar Allah memberikan kita keimanan yang kuat dan istiqamah dalam beribadah:
اللَّهُمَّ زِدْنِي إِيمَانًا وَيَقِينًا
“Ya Allah, tambahkanlah keimanan dan keyakinan dalam hatiku.”
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keberkahan Ramadhan dan meraih derajat takwa yang tinggi di sisi Allah. آمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
— Dwi Taufan Hidayat —