Senin, Maret 17, 2025
No menu items!
spot_img

Hari ke-17: Nuzulul Qur’an, Malam Diturunkannya Al-Qur’an

spot_img
Must Read

JAKARTAMU.COM | Ramadhan bukan hanya bulan penuh keberkahan, tetapi juga bulan di mana cahaya petunjuk pertama kali diturunkan. Di dalamnya terdapat satu malam yang begitu agung, malam yang mengubah sejarah peradaban manusia: Nuzulul Qur’an, malam diturunkannya Al-Qur’an.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dan sebagai penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)

Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci, melainkan petunjuk hidup bagi umat manusia. Ia adalah cahaya bagi hati yang gelap, kompas bagi jiwa yang tersesat, dan pelita bagi perjalanan menuju kebahagiaan dunia serta akhirat.

Malam Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Al-Qur’an tidak hanya turun pada bulan Ramadhan, tetapi lebih khusus lagi pada malam yang penuh kemuliaan, yaitu Lailatul Qadar. Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۝ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)

Lailatul Qadar adalah malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Malam di mana malaikat turun membawa keberkahan dan ketenangan bagi hamba-hamba yang bersujud dalam doa dan istighfar.

Bagaimana Sikap Kita terhadap Al-Qur’an?

Sebagai umat Islam, kita tidak boleh menjadikan Al-Qur’an sekadar pajangan di rak buku atau bacaan tanpa pemahaman. Kita harus:

  1. Membacanya dengan Tadabbur
    Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang besar pahalanya. Bahkan, satu huruf yang kita baca akan mendapat sepuluh kali lipat pahala.

  1. Memahami Maknanya
    Membaca Al-Qur’an tanpa memahami artinya seperti melihat peta tanpa tahu ke mana arah yang harus dituju. Allah SWT berfirman:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an ataukah hati mereka telah terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

  1. Mengamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari
    Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk diamalkan. Akhlak Rasulullah ﷺ adalah Al-Qur’an yang hidup, sebagaimana dikatakan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:

كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

“Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim)

  1. Mendakwahkan kepada Orang Lain
    Setiap Muslim bertanggung jawab untuk menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada sesama. Tidak harus menjadi ulama untuk berdakwah, cukup dengan memberikan contoh kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Doa Agar Al-Qur’an Menjadi Cahaya Hati

Dalam perjalanan hidup, ada kalanya hati kita terasa sempit dan gelisah. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ agar Al-Qur’an menjadi cahaya bagi hati kita adalah:

اللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجَلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي

“Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku, dan pelipur lara serta kegundahanku.” (HR. Ahmad)

Kesimpulan

Nuzulul Qur’an bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi momentum bagi kita untuk kembali kepada petunjuk Ilahi. Al-Qur’an adalah pedoman yang akan menuntun kita menuju kebahagiaan sejati.

Semoga di bulan Ramadhan ini, kita lebih mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, membacanya dengan hati yang penuh cinta, memahaminya dengan kesungguhan, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

اللهم اجعل القرآن ربيع قلوبنا ونور صدورنا وذهاب همومنا وأحزاننا، واجعلنا من أهل القرآن الذين هم أهلك وخاصتك، آمين.

“Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya dalam dada kami, penghilang kesedihan dan kegundahan kami. Jadikanlah kami termasuk golongan Ahlul Qur’an, hamba-hamba pilihan-Mu. Aamiin.” (Dwi Taufan Hidayat)

spot_img

BUKU: Menyelami Hikmah dalam Taman Orang-Orang yang Berakal Sehat

Spesifikasi Buku Judul: Taman Orang-orang yang Berakal Sehat Penulis: Imam Abu Hatim Muhammad bin Hibban Al-Busty (Ibnu Hibban)Penerbit: AqwamJumlah Halaman: 448...

More Articles Like This