JAKARTAMU.COM | Ramadhan segera berlalu, tetapi semangat ibadah dan ketakwaan yang telah kita bangun selama bulan suci ini tidak boleh memudar. Justru, setelah Ramadhan, kita harus lebih giat dalam menjaga amal ibadah dan meningkatkan kualitas keimanan kita. Ketakwaan yang telah diraih harus tetap dijaga dan dipelihara agar tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali ‘Imran: 102)
Ayat ini menjadi pengingat bagi kita bahwa keislaman bukan hanya perkara satu bulan dalam setahun, tetapi harus dijaga hingga akhir hayat. Ramadhan adalah momentum pembentukan karakter dan kebiasaan baik, sehingga setelahnya kita harus berusaha mempertahankan dan meningkatkannya.
Ketakwaan Sejati Adalah Istiqamah
Ketakwaan sejati bukan hanya tampak saat Ramadhan, tetapi terus berlanjut dalam setiap aspek kehidupan. Rasulullah ﷺ bersabda:
قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ
“Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah,’ lalu beristiqamahlah.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa iman dan ketakwaan memerlukan istiqamah, yakni konsistensi dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Seseorang yang benar-benar bertakwa akan terus melaksanakan shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, berinfak, serta menjauhi maksiat meskipun Ramadhan telah usai.
Cara Menjaga Ketakwaan Pasca Ramadhan
- Menjaga Shalat Lima Waktu dengan Khusyuk
Ramadhan mengajarkan kita untuk disiplin dalam shalat. Setelah Ramadhan, jangan biarkan semangat ini menurun. Allah SWT berfirman:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
“Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238)
- Membiasakan Puasa Sunnah
Puasa setelah Ramadhan, seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, dan puasa Ayyamul Bidh, adalah bukti bahwa kita tetap ingin mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan, lalu diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)
- Menjaga Tilawah Al-Qur’an
Ramadhan dikenal sebagai bulan turunnya Al-Qur’an. Namun, interaksi kita dengan kitab suci ini tidak boleh berhenti hanya pada bulan tersebut. Bacalah, pahami, dan amalkan isi Al-Qur’an setiap hari agar cahaya keimanan tetap terjaga. - Memperbanyak Sedekah dan Amal Kebaikan
Ramadhan membiasakan kita untuk bersedekah. Setelahnya, kita harus tetap dermawan, karena sedekah adalah bukti ketakwaan dan kepedulian terhadap sesama. Rasulullah ﷺ bersabda:
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Lindungilah diri kalian dari neraka, meskipun hanya dengan (bersedekah) sebutir kurma.” (HR. Bukhari & Muslim)
- Bergaul dengan Orang Saleh
Lingkungan berperan penting dalam menjaga ketakwaan. Berteman dengan orang-orang yang rajin beribadah akan membantu kita untuk tetap berada di jalan yang benar. Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu akan mengikuti agama sahabat dekatnya, maka perhatikanlah siapa yang kalian jadikan teman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Doa agar Tetap Istiqamah dalam Iman
Setelah Ramadhan, kita harus memohon kepada Allah agar tetap diberi keteguhan dalam iman dan amal saleh. Salah satu doa yang bisa diamalkan adalah:
اللَّهُمَّ ثَبِّتْنَا عَلَى الْإِيمَانِ وَالطَّاعَةِ بَعْدَ رَمَضَانَ
“Ya Allah, teguhkanlah kami dalam keimanan dan ketaatan setelah Ramadhan.”
Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang mampu menjaga ketakwaan sepanjang hayat, hingga bertemu Allah dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)